JAKARTA SPIRIT INDINESIA. Sarifuddin Sudding, Anggota Komisi III DPR RI, mengusulkan agar Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) berlaku seumur hidup, Sementara usulan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPR RI dan Korlantas Polri.
Menanggapi hal tersebut, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menjelaskan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan SIM seumur hidup.
Aan menjelaskan bahwa pertimbangan MK tersebut menyatakan SIM harus diperpanjang karena terkait dengan kepentingan forensik kepolisian.
“Terkait dengan perpanjangan SIM ini, kalau kami lihat catatan-catatan yang disampaikan MK, salah satunya adalah kenapa SIM ini diperpanjang itu kaitannya dengan masalah forensik kepolisian,” katanya, seperti dikutip dari tayangan YouTube Komisi III DPR RI Channel, Kamis (12/12/2024).
Selain itu, Aan juga menyebut bahwa dalam lima tahun, ada kemungkinan terjadi perubahan identitas dan sebagainya.
Kendati demikian, ia mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan.
Aan mengatakan akan terus mengkaji serta meningkatkan pelayanan SIM, STNK, dan TNKB.
Dalam kesempatan tersebut, Sarifuddin Sudding mengusulkan untuk mengkaji ulang perpanjangan SIM, STNK, dan TNKB.
“Saya minta dalam forum ini agar dikaji ulang. Perpanjangan SIM, STNK, dan TNKB cukup sekali. Supaya meringankan beban masyarakat, sama dengan KTP,” tuturnya.
Tak hanya itu, Sudding juga menyebut perpanjangan SIM dan STNK hanya akan menguntungkan segelintir pihak.
Dia menyarankan agar cukup melubangi SIM apabila ada pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
Menurutnya, kebijakan SIM dan STNK berlaku seumur hidup akan meringankan beban masyarakat dalam kondisi yang sangat susah ini.(*).
