-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
INILAH. Inovasi Brigpol Romi Permudah Pelayanan Polda Sulsel, “LEWAT PESAT SIBARANI”
INILAH. Inovasi Brigpol Romi Permudah Pelayanan Polda Sulsel, “LEWAT PESAT SIBARANI”

INILAH. Inovasi Brigpol Romi Permudah Pelayanan Polda Sulsel, “LEWAT PESAT SIBARANI”

Foto.- Brigpol Romi, Bintara Bagian Pembinaan Karir (Ba Bagbinkar) Biro SDM Polda Sulawesi Selatan.

JAKARTA SPIRIT INDONESIA.- Brigadir Polisi (Brigpol) Romi Sunggara memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempermudah pelayanan kepolisian.

Bintara Bagian Pembinaan Karir (Ba Bagbinkar) Biro SDM Polda Sulawesi Selatan ini menggagas sejumlah program berbasis website di tempatnya bertugas.

Brigadir Romi diusulkan oleh Polda Sulawesi Selatan dalam program Hoegeng Corner 2024.

Lewat program inovatifnya, polisi yang sudah berkecimpung 10 tahun di bidang SDM Polri ini ingin mengabdi dan lebih bermanfaat bagi kesatuannya.

"Dasar kami membuat inovasi itu ya, saya pikirnya Polri kan sudah memberikan saya gaji.

Jadi, apa yang harus saya perbuat di Polri, ya minimal saya kasih sedikit inovasi, belajar sedikit, sambil dikasih inovasi," kata Romi kepada detikcom, Jumat (4/10/2024).

Romi menceritakan dirinya menggagas tiga program inovatif yang diterapkan di Polda Sulawesi Selatan.

Pertama, yaitu program berbasis website dengan nama Pelayanan Satu Atap (PESAT) yang mulai diaplikasikan sejak tahun 2020.

Program ini khusus internal personel Polda Sulewesi Selatan. Menurutnya, program PESAT bertujuan untuk mengintegrasikan data para personel Polda Sulawesi Selatan.

"Jadi, ketika personil masukkan NRP-nya sudah bisa download hasil gaji berkala, izin cuti dan umroh, kemudian kep jabatan serta mengetahui hasil tes psikologinya," ucapnya.

Kedua, yakni program yang juga berbasis bernama SIBARANI atau Sistem Informasi Bhayangkara Melayani.

Program ini menjadi pusat data personel Bhabinkamtibmas seluruh Polda Sulawesi Selatan.

Romi mengatakan para Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polda Sulawesi Selatan bisa mengakses situs SIBARANI untuk berbagai macam keperluan, salah satunya terkait mutasi-rotasi tugas.

Untuk menjalankan program ini, Romi melibatkan jajaran Polres untuk menginput dan memperbarui data.

"Kemarin-kemarin yang sebelumnya kalau kita meminta data Bhabinkamtibmas ke jajaran, belum terdata dengan baik karena yang mutasikan untuk Bhabinkamtibmas itu kan Polres, jadi di Polda berkewajiban untuk menerbitkan kep kapolda-nya untuk mengetahui berapa jumlah personil Bhabinkamtibmas, siapa-siapa saja, biasanya dimintakan manual," ujar Romi.

"Kami membuat inovasi SIBARANI ini bekerjasama dengan Polres, masing-masing ada adminnya, input nama-nama siapa bhabinkamtibmas, nomor handphonenya, kemudian dia bisa melakukan usulan untuk penerbitan kep kapolda," tambahnya.

Tak hanya bisa digunakan oleh bhabinkamtibmas Polda Sulawesi Selatan, program inovatif yang mulai berjalan awal tahun ini juga bisa diakses masyarakat.

Menurut Romi, masyarakat yang butuh bantuan polisi, bisa meminta informasi bhabinkamtimas yang bertugas di desa tersebut lewat website SIBARANI.

"SIBARANI ini juga bisa diakses masyarakat. Jadi, misalkan masyarakat suatu desa, dia butuh bantuan-bantuan polisi, tinggal diakses SIBARANI ini, klik nama desanya, otomatis masuk ke booth WA SDM, lalu diberitahukan bahwa bhabin di sini atas nama ini, nomor handphonenya ini, dan masyarakat bisa telepon bhabinnya," jelasnya.

Lewat dua program inovatif berbasis digital itu, Romi akhirnya mendapat penghargaan dari Kapolda Sulawesi Selatan pada 1 Juli 2024.

Program ketiga Romi adalah absen dengan scan barcode lewat handphone masing-masing personel.

Romi menyebut program ini juga baru dijalankan tahun ini, dan praktiknya masih untuk personel Biro SDM Polda Sulawesi Selatan.

Namun, ia ingin nantinya skema absen via HP ini bisa diterapkan untuk seluruh jajaran Polda Sulawesi Selatan.

"Kami buat sistemnya barcode di handphone discan, kemudian masuk notifnya ke WA berapa kali dia absen selama bulan ini dan rekapan per tahunnya setiap-setiap personil absen," katanya.

Romi mengaku belajar secara otodidak dalam menggagas program-program tersebut.

Romi yang tak memiliki basic pendidikan dari bidang IT memengaku belajar dari internet dan nonton tutorial di YouTube untuk mengaplikasikan program digital tersebut.

"Kami murni belajar otodidak dari tutorial Google, YouTube, karena basic kami ini sarjana S1 Kesehatan Masyarakat, S2 Hukum," ucap Romi.

"(Program itu) murni kami buat dari mulai desain database sampai tampilannya kami sendiri yang buat, tetapi kalau untuk koreksinya, dari temen-temen SDM bantu perbaiki 'oh kurangi ini kurangi ini'," imbuhnya.(*/detiknews).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.