JAKARTA SPIRITNEWS.- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan dirinya tidak akan segan untuk menindaklanjuti pegawai Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya di Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang nakal atau melakukan tindak korupsi.
Amran mengaku pernah langsung memecat pegawai Kementan tanpa adanya Surat Peringatan (SP) saat pegawai tersebut ketahuan melakukan pelanggaran berat.
"Waktu itu aku sebenarnya tidak tega, tapi sumpah kita harus kerja dengan baik, tidak boleh bermain-main, sehingga pada saat itu aku pecat tanpa peringatan satu, dua atau ketiga, langsung aku pecat karena pelanggarannya sangat berat," kata Amran saat ditemui media di Kantor Kementan, Rabu (22/11/2023).
Untuk itu, Amran mengingatkan kepada pegawai Kementan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk bekerja dengan baik, layani dengan sepenuh hati tanpa embel-embel, serta dalam menjalankan tugas selalu menjaga martabat dan etika jabatan.
"Aku minta kepada seluruh tim pengadaan bekerja sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan dalam menjalankan tugas menjaga martabat, etika jabatan. Nah mereka alhamdulilah semua setuju," ujarnya.
Amran mengingatkan agar kejadian yang lalu jangan terulang lagi. Ia ingin agar integritas Kementan tetap dijaga kehormatannya.
"Ini saya bilang jangan terulang, dan mereka-mereka baik. Saya sudah bicarakan kepada Pak Sekjen, tolong integritas kita dijaga, dijaga kehormatan kita.
Ada sanksi sosial kalau mereka bertindak macam-macam, perihal sanksi sosial yang tidak tertulis di masyarakat," lanjutnya.
Amran menegaskan, pihaknya ingin agar Kementan pulih kembali dan bersih dari tindakan korupsi, agar sektor pertanian bisa meningkatkan produksinya secara fisik, dari produksi pangan, hortikultura, peternakan dan lain sebagainya.
"Di sisi lain kita akan mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa kita sekarang sudah melakukan yang terbaik untuk negeri yang kita cintai," pungkasnya.(*/CNBC Indonesia).