JAKARTA SPIRITNEWS.- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar di Indonesia.
Penyaluran ini merupakan kontribusi BRI dalam mendorong pertumbuhan sektor usaha, terutama UMKM.
Aplikasi Pasar Rakyat Indonesia (PARI) jadi salah satu upaya kontribusi BRI untuk penyaluran KUR.
Aplikasi PARI ini juga menjadi salah satu solusi bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usaha yang sedang digelutinya.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan melalui aplikasi ini, pelaku usaha dapat meminjam hingga Rp 1 miliar tanpa dimintai jaminan jika tidak memiliki potensi risiko skoring.
Sebelumnya, BRI mencatat kenaikan debitur KUR baru mencapai 105,82% pada September 2023 atau pada akhir triwulan III 2023.
Diketahui, capaian ini telah melampaui target pemerintah. Bahkan, pada sektor UMKM penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,01%.
Supari menjelaskan pertumbuhan tersebut sudah sejalan dengan sistem mitigasi risiko yang matang, di mana BRI telah memiliki sistem skoring dalam proses analisa kredit pinjaman komersial mikro di luar KUR. Sehingga ketika muncul potensi risiko dalam skoring tersebut, maka diperlukan agunan tambahan.
"Namun demikian apabila dalam penilaian skoring tidak ditemukan adanya potensi risiko, tidak diperlukan agunan tambahan. Cukup dengan penguasaan cash flow debitur.
Contohnya saat ini BRI telah memiliki PARI (Pasar Rakyat Indonesia), platform aplikasi digital marketplace komoditas pangan besutan BRI untuk pelaku usaha. Aplikasi dapat uh melalui Play Store," kata Supari dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).
Supari menegaskan penyaluran KUR ini bukan merupakan hibah atau bantuan pemerintah, melainkan merupakan dana yang diberikan 100% dari pihak bank atau penghimpun dana masyarakat. Sehingga dalam hal ini BRI memegang prinsip kehati-hatian dan asas prudential banking.
"Sehingga penyaluran KUR harus dapat dipertanggungjawabkan, dan harus tetap dijaga kualitas kreditnya," pungkas Sapari.(*/detikfinanche).
