SPIRITNEWS BANDUNG.- “ Selama ini masyarakat pada umumnya mungkin tidak begitu mengerti tentang kapal selam. Namun setelah kejadian kecelakaan tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 di perairan Bali, tampaknya menimbulkan rasa penasaran dan semangat ingin tahu tentang prinsip dasar pengoperasian kapal selam. Meskipun kecelakaan kapal selam di dunia sebenarnya sudah terjadi beberapa kali, baik kapal selam milik Rusia, AS, Inggeris maupun China.
Tetapi karena ini kejadian di Indonesia, jadi rasa ingin tahunya cukup tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan baik dari media ataupun dari orang per orang “, ujar Pimpinan Pusdiklat Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi yang juga seorang Pemerhati Teknologi Hankam di Bandung, Rabu (28/4).
Kemudian dia juga menjelaskan bahwa cukup banyak pertanyaan yang disampaikan pada dirinya terkait dengan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada kapal selam. Disinilah dirinya sering menjelaskan terkait dengan hazard, incident dan accident. Mulai dari faktor manusia, faktor teknik, sampai pada faktor alam. Juga dijelaskan relevansi kajian dengan ilmu oceanografi dan hidrografi, bahkan sampai pada apa yang disebut dengan Internal Solitary Wave yang diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kapal selam Nanggala 402. Ungkap Dede.
Pada kesempatan wawancara kali ini diapun sempat menjelaskan tentang perbedaan mendasar dari kapal selam militer dan kapal selam non militer. Baik kapal selam yang digunakan untuk riset bawah laut maupun kapal selam yang digunakan untuk tujuan wisata, misalnya Odiseyy Submarine di Bali dan Hawai Amerika Serikat. Meskipun jenis kapal selam tersebut non militer, tetapi penerapan safety management systemnya sangat ketat. Hal tersebut tentu dimaksudkan untuk menjamin keselamatan para awak ataupun penumpangnya.
Oleh karena itu untuk menambah wawasan masyarakat terkait dengan kapal selam dan lebih mencintai perairan Indonesia yang indah ini, Pusdiklat Prawita GENPPARI memandang perlu untuk memberi pengetahuan dasar tentang teknik pengoperasian kapal selam. Dan semua diberikan secara GRATIS untuk seluruh masyarakat Indonesia yang tertarik untuk memahami operasional kapal selam.
“ Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membuka wasan masyarakat umum terkait dengan pengetahuan dasar tentang kapal selam, sehingga akan memberi manfaat untuk meningkatkan kecintaan pada perairan Indonesia tercinta “, jelas Dede.
Adapun subjek pembahasan yang akan diberikan dalam pelatihan mulai dari :
- Sejarah Kapal Selam dan ruang lingkupnya
- Perbedaan Hazard, Incident dan Accident
- Oceanografi dan Hydrografi
- Faktor – faktor Penyebab Kecelakaan
- Prinsip Kerja Kapal Selam
- Bouyancy Force dan Hydroplane
- Menjaga kualitas udara dalam kapal selam
- Sistem navigasi kapal selam
- Proses penyelamatan dalam kapal selam
- Torpedo dan Rudal Balistik
- Submarine Tourism
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi sekretariat Pusdiklat Prawita GENPPARI :
- Ibu Nuni : 0813 8330 7997.
- Ibu Lilis : 0878 3770 5505.
- Ibu Ines : 0813 2498 5928. (*/red).