SPIRITNEWS SULSEL.- Virus Covid-19 belum hilang atau belum selesai dari bumi Indonesia, inilah salah satu hal yang harus terus disampaikan tanpa bosan-bosannya ke tengah masyarakat agar mereka terus waspada terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh Covid-19 yang sangat mematikan ini.
Walaupun diketahui pemerintah telah berupaya melakukan berbagai langkah strategis untuk melawan penularan Covid-19 di tanah air diantaranya dengan melakukan vaksinasi secara bertahap ke masyarakat, namun demikian hasilnya belum maksimal, karena jumlah vaksinnya masih terbatas dibandingkan dengan jumlah rakyat Indonesia kurang lebih 270 juta.
Karena itu, langkah yang paling bijak dan tepat saat ini yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah dengan tetap patuh dalam menerapkan protokol kesehatan, karena sedikit saja lengah dari protokol kesehatan bisa fatal akibatnya.
Walau usianya sudah setahun menyerang negeri kita khususnya, sepertinya Covid-19 hingga saat ini masih belum bisa dijinakan.
Hal ini dibuktikan dengan hampir setiap hari kita dengar berita kematian yang diakibatkan oleh Covid-19, mereka yang terpapar virus ini tidak pandang bulu mulai dari orang-orang hebat seperti artis, politisi, tokoh bangsa, ulama, pengusaha hingga para tenaga medis dan dokter sudah banyak wafat karena Covid-19.
Mencermati hal tersebut, maka peran aktif seluruh elemen bangsa wajib dilibatkan terutama para ulama dan ustadz.
Peran tokoh agama terutama para ulama dan ustadz sangat diharapkan dalam memberikan edukasi dan seruan moral kepada masyarakat melalui mimbar-mimbar pengajian sehingga masyarakat akan terus waspada terhadap bahaya virus ini dan masyarakat pun akan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
Posisi ulama dan ustadz di tengah masyarakat sangat strategis dan begitu didengar ucapannya, maka dari itulah para ulama dan ustadz baik yang berada di kota Makassar maupun di daerah lainnya di Indonesia harus turun gunung atau mengambil peran lebih untuk membantu pemerintah, bersinergi dengan jajaran Polri setempat untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar mereka mematuhi protokol kesehatan.
Ulama dan ustadz begitu dekat dengan masyarakat atau jamaahnya hampir semua persoalan yang dihadapi umat menjadi bagian dari tanggungjawab moralnya, demikian pula dalam masalah penerapan protokol kesehatan.
Ulama sebagai pewaris Nabi dan pelanjut estapet dakwah, memiliki fungsi yang sangat penting untuk memperkenalkan ajaran Allah kepada manusia dengan bahasa yang santun dan lemah lembut, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi saw. pada masa silam.
Seruan dakwah yang lemah lembut, penuh edukatif dan inspiratif kepada umat khususnya di tengah pandemi Covid-19 saat ini tidak hanya menjadi bagian harapan dari pemerintah dan masyarakat, namun lebih dari itu telah menjadi tuntunan di dalam al-Qur’an, *
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”. (QS. ali Imran:159).
Oleh karena itu, sudah saatnya para ulama dan ustadz tidak membiarkan pemerintah jalan sendiri dalam menghadapi persoalan bangsa khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
Para ulama dan ustadz harus turun gunung dan lebih maksimal berperan aktif menjalin komunikasi dan sinergi dengan pemerintah terutama jajaran Polri untuk mendorong masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan demi mencegah massifnya penularan Covid-19 di tanah air.(*).