SPIRITNEWS.- Ketua Umum GENPPSRI Dede Farham Aulawi, menjelaskan bahwa Tasikmalaya merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Barat dan memiliki keragaman potensi wisata yang luar biasa. Salah satunya adalah berbagai kawasan wisata air terjun, atau dalam bahasa Sunda disebut “Curug”.
Ada banyak curug di Tasikmalaya yang sudah menjadi destinasi wisata andalan, salah satunya adalah Curug Panoongan yang terletak di desa Cibanteng, kecamatan Parung Ponteng.
Untuk menambah wawasan terkait dengan tata kelola objek wisata air terjun, pengelola mengundang diskusi dalam bentuk saresehan dengan Tim Prawita GENPPARI yang selama ini aktif melahirkan dan mengembangkan berbagai desa wisata di tanah air. Saresehan wisata ini digelar pada hari Sabtu, (17/10).
Dalam paparannya Dede Farhan Aulawi selaku Ketua Umum Prawita GENPPARI menekankan pentingnya tata kelola objek wisata yang profesional.
Dimensi profesionalitas dimulai dari pembinaan SDM seluruh personil yang terlibat dalam tata kelola agar mereka bisa melayani dengan ramah setiap wisatawan yang datang. Tidak lupa juga mengingatkan pentingnya untuk selalu menjaga kebersihan, sebab menurut pengalamannya dalam menemani tamu – tamu asing yang datang ke Indonesia, soal kebersihan sering terungkap.
Terutama masalah sampah plastik dan puntung rokok yang seringkali ditemukan berserakan di berbagai objek wisata. Oleh karenanya ahrus ada pembagian tugas atau penugasan langsung siapa – siapa yang bertanggung jawab untuk memelihara kebersihan, dan juga menyiapkan tempat sampah.
Kemudian Dede juga menyampaikan pentingnya Aspek “Safety” dalam menjaga keselamatan pengunjung khususnya di kawasan wisata air terjun. Adagium yang sering ditemui bahasanya, “Have fun. Be safe”, yang mengandung makna “Selamat bersenang-senang, namun tetap harus berhati – hati”.
Hal ini memang sering disampaikan oleh Tim Prawita GENPPARI, karena organisasi pegiat pariwisata Indonesia ini sangat konsen dalam memberi perhatian pada aspek “safety/ keselamatan”.
Sebab betapapun indahnya air terjun, mereka juga menyimpan bahaya yang tersembunyi. Misalnya pada tahun 2016, enam orang tewas dalam kecelakaan air terjun di Transylvania County dan beberapa lainnya luka-luka.
Hal ini mengingatkan bahwa tata kelola objek wisata air terjun harus benar – benar memperhatikan masalah safety., Kemudian Dede juga menjelaskan beberapa tips keselamatan di kawasatan wisata ir terjun, sebagai berikut :
1. Tetap di jalur yang diizinkan sesuai petunjuk yang dibuat oleh pengelola objek wisata.
2. Ikuti instruksi yang dipasang di semua jalur air terjun.
3. Perhatikan pijakan kaki, sebab batuan kering pun bisa saja licin, terutama yang tertutup alga.
4. Bagian atas air terjun berbahaya, sebab bisa ada benda asing yang jatuh terbawa arus air.
5. Awasi anak-anak dengan cermat. Anak-anak harus selalu di bawah pengawasan langsung orang dewasa saat mengunjungi air terjun.
6. Berhati-hatilah saat mengambil foto. Seringkali, fotografer menjadi lebih fokus pada pengambilan foto daripada mengamankan pijakan mereka. Pastikan Anda berada di lokasi yang aman dan kokoh sebelum mengambil foto.
7. Untuk memastikan keamanan Anda di bebatuan dan jalan setapak, jangan pernah mengunjungi air terjun atau mendaki sendirian.
8. Bawalah ponsel sebagai alat bantu jika perlu panggilan untuk bantuan.
Curug panoongan tempatnya sangat menarik, dan hanya berjarak sekitar 200m dari tempat parkir kendaraan sehingga untuk menjangkaunya tidak terlalu melelahkan. Sementara itu pemandangan di ibjek wisatanya sangat indah dan berhiaskan kerimbunan pohon – pohon.
Di samping itu juga memiliki keunikan sendiri karena bentukn waktu untuk selfie dengan latar belakang curug panoongan ataupun bersantai di tempat – tempat yangnya berundak-undak. Selain bisa menikmati air yang jernih, pengunjung juga bisa menghabiska sudah disediakan, termasuk di warung – warung sederhana sambil menyeruput kopi panas. (*/Red).