Foto, Petugas dari Kementerian Kesehatan saat mengunjungi rumah
yang pasien positif corona, Jakarta, Senin (2/3).
Jabar, SpiritNews. com.- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Sekertaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyayangkan tindakan berlebihan yang dilakukan aparat keamanan terhadap rumah dua warga yang positif terinfeksi korona di Depok, Jawa Barat.
Sebagaimana diketahui, pihak kepolisian telah memagari rumah tersebut dengan garis polisi agar masyarakat sekitar tidak mendekat.
"Itu berlebihan. Kenapa kok sampai kayak gitu. Emangnya virus itu tahu itu garis polisi ? Itu sangat berlebihan," ujar Achmad di Kantor Staf Pesiden, Jakarta, Senin (2/3).
Pria yang akrab disapa Yuri itu juga menilai rencana penyemprotan disinfektan di rumah tersebut tidak akan bermanfaat.
Pasalnya, virus itu seperti benalu. Mereka hanya bisa hidup jika berada di inang yang hidup, sesuai dengan pemberitaan Media Indonesia.
"Virus ini kan tersebar melalui percikan batuk atau bersin dari orang yang sakit. Kalau percikan itu jatuh ke meja atau benda mati lain, lima sampai sepuluh menit saja, virus itu mati. Virus tidak gentayangan kayak debu. Tidak mungkin juga kan orang bersin percikannya sampai 10 kilometer," jelas Yuri. (*/Media Indonesia).