Foto, Dede Farhan Aulawi Komidioner Kompolnas Republik Indonesia.
Papua, SpiritNews. com.- Kompolnas sebagai mitra strategis Polri sangat konsen dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Polri.
Berbagai upaya dilakukan agar seluruh personil Polri memiliki kompetensi dan kapabilitas yang sesuai dengan tuntutan zaman, terutama di era digital yang penuh dengan berbagai implikasi perubahan, termasuk metamorfosa sebagian kejahatan konvensional ke kejahatan kontemporer yaitu kejahatan yang berbasis pada digitalisme.
Oleh karena itu berbagai upaya pengawasan yang dilakukan oleh Kompolnas terhadap Polri dalam bidang SDM selalu berorientasi pada peningkatan kualitas SDM, ataupun pemenuhan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses pendidikannya.
Baik yang berorientasi pada peningkatan pengetahuan, keterampilan maupun perilaku-nya.
Semua tentu butuh proses transformasi yang efektif, mulai dari kurikulum, metode pengajaran, sampai pada kualitas tenaga pendidiknya.
Komisioner Kompolnas RI Dede Farhan Aulawi yang ditemui media, Kamis (5/3) setelah melakukan kunjungan kerja ke Polda Papua mengatakan bahwa selain berkunjung ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Papua,
Kompolnas pun menggali informasi untuk memperoleh masukan atau feedback dari para senior yang bertugas di Polres Jayapura Kota, Polres Keerom dan Ditpolairud Polda Papua.
Masukan dan berbagai saran dari para senior Polri yang bertugas di sana, menjadi sangat penting karena satwil ataupun satker merupakan salah satu “user” dari lulusan SPN ini. Ujar Dede.
Selanjutnya Dede juga menambahkan, bahwa metode yang dipakai dalam memperoleh masukan adalah dengan model wawancara deduktif dan induktif dari para PJU dan seniornya yang ada di Polres. Para peserta pertemuan dipersilakan secara bebas menyampaikan penilaiannya terhadap para yunior lulusan SPN yang relatif masih baru ditempatkan di satwil atau satkernya untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan serta mengetahui hal – ahal apa saja yang masih perlu ditingkatkan.
Sementara itu dari perspektif yunior, bisa menyampaikan pandangan dan penilaian terhadap teori yang sudah didapatkan di SPN dengan tantangan dunia kerja yang sesungguhnya di lapangan.
Dalam konteks ini Kompolnas memperolah banyak informasi yang bisa dijadikan masukan kepada setiap fungsi yang terkait. Orientasi akhirnya agar SPN mengetahui hal – hal apa saja yang masih perlu diperbaiki agar mutu lulusan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Dalam setiap proses pendidikan tentu tidak ada yang sekaligus sempurna, oleh karena itu harus ada upaya untuk melakukan perbaikan – perbaikan.
Dalam konteks ini, Kompolnas dan Polri memiliki arah dan orientasi yang sama dalam mewujudkan SDM yang unggul agar bisa melaksanakan setiap tugas yang diembannya dengan baik.
" Beberapa pendekatan manajemen seperti Total Quality Management (TQM), Quality Control Circle (QCC), ISO 9001 : 2015, Continuous Process Improvement (CPI), Balance Scorecard, Six Sigma, Fish Bone Diagram, tentu bisa diterapkan agar produktivitas organisasi semakin meningkat ", tegas Dede.
Di samping itu Dede juga mengharapkan agar seluruh tenaga pendidikan mampu menyelipkan motivasi- motivasi di setiap mata pelajaran agar setiap siswa termotivasi untuk berprestasi.
" Orang Indonesia itu hakikatnya cerdas - cerdas, tetapi kadang karena kurang termotivasi menyebabkan daya juang prestasi nya belum maksimal. Jadi kepiawaian sang gadik dalam memberi motivasi akan berpengaruh dalam pencapaian mutu lulusan yang maksimal ", pungkas Dede mengakhiri percakapan.(*/DF).