Foto, Novel Baswedan saat memberikan keterangan
Jakarta, SpiritNews. com.- Terkait penangkapan pelaku teror penyiraman air keras terhadap dirinya, Novel Baswedan angkat bicara. Novel mengatakan, ada kejanggalan dalam penangkapan itu.
“Saya nggak tahu orang itu siapa, cuma namanya ada penangkapan itu suatu hal yang bagus,” kata Novel saat ditemui di kediamannya Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (28/12/2019).
Ia pun menyebut beberapa kejanggalan yang dirasa. Novel merasa aneh jika motif pelaku itu dikaitkan dengan masalah pribadi, dikutip di Infoasatu.com.
Sementara menurutnya tidak ada dendam pribadi antara Novel dengan kedua pelaku yang ditetapkan pada tersangka oleh kepolisian.
“Cuma masalahnya begini, ketika ada yang mengatakan, saya nggak tahu apakah dalam rilis dikatakan begitu apa tidak, cuma info yang saya dengar katanya orang ini bertindak karena suatu, inisiatif sendiri.
Dan kemudian dikatakan ada masalah pribadi, saya ndak ngerti ini lelucon atau suatu yang aneh? Saya merasa ada suatu bahwa ada suatu yang janggal, tentunya saya tidak mau bicara lebih lanjut, saya melihat ini suatu permulaan, kita mesti harus melihat dan nanti selanjutnya kawan-kawan dari penasehat yang merespon,” ungkapnya.
Ia mengaku yakin tidak ada masalah pribadi antara pelaku. Novel juga optimis masalah Novel ini dapat diselesaikan. “Kita doakan,” ucapnya.
Dua terduga pelaku teror ke Novel Baswedan ditangkap pada Kamis (26/12) malam di Cimanggis, Depok. Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo menyebut kedua tersangka yang berinisial RM dan RB berstatus polisi aktif.
Kedua pelaku teror ke Novel kini diperiksa intensif di Polda Metro Jaya. Keduanya diperiksa dengan pendampingan hukum dari Mabes Polri.
Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) mengaku mendapat informasi terpercaya atau A1 terkait terduga penyerang Novel itu. IPW mengatakan penyerang Novel pelaku tunggal.
Namaun tak hanya itu, IPW juga mengatakan ada dendam terduga pelaku terhadap Novel Baswedan, Si terduga penyerang Novel Baswedan disebut meminta bantuan rekan untuk mengantarkannya ke kawasan perumahan penyidik senior KPK itu.
“Tujuannya karena merasa kesal dan dendam dengan ulah Novel yang tidak dijelaskan yang bersangkutan kenapa yang bersangkutan dendam pada Novel.
Diakhir keterangannya menjelaskan lalu terduga pelaku minta diantarkan oleh temannya ke kawasan perumahan Novel di Kelapa Gading dengan sepeda motor dan temannya tersebut tidak tahu-menahu bahwa terduga pelaku akan menyerang Novel, tutup Neta, Jumat (27/12), (*/Sumber berita Infoasatu.com).