Foto, Muhidin Chakra Unjuk Rasa bersama ribuan sopir Angkot
se Kota Makassar, Pada Hari Selasa Tanggal 26 Maret 2019, Saat Orasi
di Depan Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Sulsel.
SpiritNews.com.- Para sopir disejumlah titik melakukan sweeping terhadap angkot yang tidak ikut unjuk rasa, mulai di Jl. AP. Pettarani, Veteran dan Cumi-Cumi, Cendrawasih tepatnya di depan pabrik gelas, terutama di Jalan Perintis Kemerdekaan di Depan Kantor Koramil Daya sampai di simpang lima Bandara Internasional Hasanuddin Makassar.
Sementara menurut Muhidin Chakra penanggungjawab Aliansi Comunity Angkot (ACO) , dengan penanggung jawab ; Boha Hamsa, Muhidin Chakra selaku Jenderal lapangan Ahmad Ando dan Wakil Jenderal lapangan Ari, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan para sopir dan pemilik angkot se Makassar, itu karena semakin kurangnya penghasilan mereka selama adanya angkot online di Kota Angin Mammiri ini.
Muhidin Chakra dalam orasinya meminta Pada Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel, segera memberikan perhatian khusus kepada kami para sopir dan pemilik angkot, dimana penghasil kami sudah di “ GILAS OLEH ANGKOT ONLINE ”, menyebabkan kami semakin merasakan susahnya biaya hidup.
Lebih lanjut Muhidin Chakra dalam orasinya menyampaikan sangat prihatin saat mendengar keluhan para sopir dan pemilik angkot, akhirnya Aliansi Comunity Angkot (ACO) selaku penanggungjawab dengan tegas menyampaikan dan meminta kepada Pemerintah dan DPRD Sulsel, segera menindaklanjuti beberapa tuntutan kami diantaranya ;
1.- Turunkan Kendaraan Bermotor (PKB).
2.- Bebaskan Retribusi Untuk Angkutan Kota karena ada angkutan umum lainnya yang tidak membayar ritribusi.
3.- Hapuskan Retribusi yang dikelola oleh PD Terminal Makassar Metro.
4.- Boikot Retribusi Angkutan Kota, Karena Adanya Diskriminasi Angkutan Lain.
5.- Terbitkan Angkutan Umum Maminasata, yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlakukhususnya ASK
6.- Tolak Pete Pete Smart
7.- Tindaki oknum yang membentengi perusahaan angkutan bandara.
Diakhir orasi Muhidin Chakra meminta Pemerintah (Gubernur) dan DPRD Sulsel, ketegasannya untuk menindaklanjuti ketujuh poin tuntutan kami, bila kedepan tak ada respon positif, tentu saja kami akan turun lagi dijalanan, tutupnya. (*).