kedua catar akpol, casis bintara dan casis tantama di spn batua makassar.
SpiritNews. com.- Menanggapi pentingnya kegaiatan tersebut Pengawas eksternal dari Perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulsel, melihat pelaksanaan segala item setiap tahapan pada seleksi penerimaan calon angota polri, secara terpadu mulai pada seleksi Catar Akpol, Casis Bintara Serta Casis Tantama, sudah lumayan bagus.
Lebih lanjut diharapkan untuk lebih kalau semua panda se Indonesia lebih giat lagi melakukan sosialisasi jangan hanya kirim video saja, ke Polres polres jajaran Polda Sulsel.
Hal itu disampaikan oleh Kabag Dalpers Biro SDM yang lama Akbp Eko Wagiayanto, mengatakan saat ditemui diruang kerjanya bahwa pihak Biro Sdm sudah mengirimkan VIDEO KAMPANYE ke Polres polres, sesuai dengan hasil pantauan setiap item kami melihat dari sekitar 5 ribuan pendaftar pada tahun 2018 ini, terlihat tingkat kecerdesan , kesehatan para peserta sangat kurang.
Kami hanya berharap agar pihak sekolah juga dapat memberikan pelajaran tambahan (lezt) terhadap anak anak didiknya, atau wali/keluarga casis itu sendiri agar menjadi siswa yang cerdas dan berprestasi dimana saja dan kapan saja mereka ikut seleksi seperti yang diikuti sekarang ini.
Selain itu, perlunya pihak Dokkes bekerjasama dengan pihak Biro SDM Polda Sulsel melakukan sosialisasi di Polres Polres, sehunbugan dengan bentuk fisik (tubuh) yang bisa mendaftar jadi Calon Siswa Anggota Polri karena dari hasil rikkes pertama yang terbanyak Tidak Memenuhui Sayarat (TMS) diantaranya akibat gangguan Kulit, Mata, THT.
Was Eksternal dari PWI Provinsi Sulsel berharap pada panitia penguji Casis Anggota Polri diantaranya ; Panitia Kesehatan, Psikologi dan Kesemaptaan Jasmani, Akademik untuk bersatu dengan membentuk tim “ Sosialisasi Polda Sulsel Tentang Syarat syarat Disa Daftar jadi Catar Akpol, Casis Bintara dan Casis Tantama, semua Panitia Daerah (Panda) se Indonesia seharusnya melakukan secara bersamaan.
Yang paling penting dan paling utama bagi seluruh Panitia baik Internal maupun Eksternal, terutama Sekertariat harus bersama sama menjaga Slogam Rekrukmen Calon Anggota Polri secara Terpadu, dengan prinsip “BETAH” yaitu BERSIH, TRANSPARAN, AKUNTABEL dan HUMANIS, SERTA STOP KKN pada penerimaan Calon Anggota Polri demi untuk mendapatkan Anggota Polri yang Profesional senangtiasa di dinantikan oleh Masyarakat, sesuai dengan keinginan Institusi. (*).
Lebih lanjut diharapkan untuk lebih kalau semua panda se Indonesia lebih giat lagi melakukan sosialisasi jangan hanya kirim video saja, ke Polres polres jajaran Polda Sulsel.
Hal itu disampaikan oleh Kabag Dalpers Biro SDM yang lama Akbp Eko Wagiayanto, mengatakan saat ditemui diruang kerjanya bahwa pihak Biro Sdm sudah mengirimkan VIDEO KAMPANYE ke Polres polres, sesuai dengan hasil pantauan setiap item kami melihat dari sekitar 5 ribuan pendaftar pada tahun 2018 ini, terlihat tingkat kecerdesan , kesehatan para peserta sangat kurang.
Kami hanya berharap agar pihak sekolah juga dapat memberikan pelajaran tambahan (lezt) terhadap anak anak didiknya, atau wali/keluarga casis itu sendiri agar menjadi siswa yang cerdas dan berprestasi dimana saja dan kapan saja mereka ikut seleksi seperti yang diikuti sekarang ini.
Selain itu, perlunya pihak Dokkes bekerjasama dengan pihak Biro SDM Polda Sulsel melakukan sosialisasi di Polres Polres, sehunbugan dengan bentuk fisik (tubuh) yang bisa mendaftar jadi Calon Siswa Anggota Polri karena dari hasil rikkes pertama yang terbanyak Tidak Memenuhui Sayarat (TMS) diantaranya akibat gangguan Kulit, Mata, THT.
Was Eksternal dari PWI Provinsi Sulsel berharap pada panitia penguji Casis Anggota Polri diantaranya ; Panitia Kesehatan, Psikologi dan Kesemaptaan Jasmani, Akademik untuk bersatu dengan membentuk tim “ Sosialisasi Polda Sulsel Tentang Syarat syarat Disa Daftar jadi Catar Akpol, Casis Bintara dan Casis Tantama, semua Panitia Daerah (Panda) se Indonesia seharusnya melakukan secara bersamaan.
Yang paling penting dan paling utama bagi seluruh Panitia baik Internal maupun Eksternal, terutama Sekertariat harus bersama sama menjaga Slogam Rekrukmen Calon Anggota Polri secara Terpadu, dengan prinsip “BETAH” yaitu BERSIH, TRANSPARAN, AKUNTABEL dan HUMANIS, SERTA STOP KKN pada penerimaan Calon Anggota Polri demi untuk mendapatkan Anggota Polri yang Profesional senangtiasa di dinantikan oleh Masyarakat, sesuai dengan keinginan Institusi. (*).