Foto, Wakapolda Sulsel didampingi Irwasda, Karo Sdm, Kabid Dokkes
dan Ka SPN Batua Polda Sulsel, saat menyapa casis bintara di Aula SPN Batua,
Pada Hari Selasa Tanggal 1 Mei 2018, Pukul 15:35 Wita.
Pada kesempatan tersebut Wakapolda Sulsel, menjelaskan kepada 193 Orang casis bintara bahwa pemeriksaan kesehatan calon anggota polri tahun anggaran 2018 ini, bukan main main serta kita tidak mau ada yang nyogo nyogo dan nitip nitip dan hal itu berlaku dizaman dulu dizaman kuda gigi besi jelas Wakapolda.
Dia juga menyampaikan bahwa kita juga tidak mau ada yang pernah terlibat narkoba, atau tidak ketahui habis jatuh, karena kita disini mencari calon anggota polri yang sumber daya manusianya hebat, kita tidak mau belum berumur 58 tahun sudah sakit sakitan dan hal ini adalah tanggungjawab kita semua, ucapnya.
Selain itu, Risyapudin juga berpesan bila panitia mengumumkan hasil rikkes ade ade yang belum berhasil jangan kecewa, siapa tahu ade ade reskinya ada di akpol, dan ade ade juga harus jaga kesehatan dan jangan dirusak, karena ade ade ini masih banyak peluangnya untuk kerja ditempat lain.
Dijelaskan pula kepada para peserta seleksi agar selalu yakin terhadap dirinya sendiri karena panitia rekrukmen telah diperintahkan untuk tetap pada prinsip “ BETAH “ Yakni ; BERSIH, TRANSPARAN, AKUNTABEL dan HUMANIS, selama proses test disetiap item, kami juga diwasi dari pengawasan eksternal dan internal baik dalam proses test maupun saat rapat penentuan hasil test ade ade.
Diakhir arahannya dia juga menyampaikan pada para casis bahwa Panitia penerimaan membuka ruang untuk konsultasi mengenai kekurangan dari hasil ade ade sehingga dinyatakan Tidak Memenuhui Syarat (TMS).
Wakapolda Sulsel, berharap agar ade ade dapat berkonsultasi dengan Kabiddokkes Kombes Pol Raden Harjuno untuk mempertanyakan apa kekurangan, sehingga tidak memenuhui syarat dan ade ade itu harus tahu apa kekurangannya, terangnya. (*).