Tim para medis dari Biddokkes di SPN Batua Polda Sulsel.
Sementara dari pemeriksaan tim medis dari biddokkes polda sulsel, yang kerja sama dengan ikatan dokter indonesia (IDI) Provinsi Sulsel, bersama sama melakukan pemeriksaan fisik terhadap para calon siswa bintara polri di tahun anggaran 2018.
Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Raden Harjuno, Sp.Kj, menjelaskan bahwa pemeriksaan fisik casis dari panitia rikkes meliputi : Tensi dan Nadi, Gigi dan Mulut, THT, Mata (Visus/BW), Komposisi Tubuh (TB/BB) dan Fisik, ungkapnya.
Selain itu, pengawas eksternal dari dua perwakilan dari organsis serta dari lsm diantaranya : Perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulsel serta dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengapresiasi hasil pemeriksaan panitia rikkes yang diumumkan setiap selesai wanjak yang dipimpin oleh Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Risyapudin Nursin, didampingi oleh Irwasda Kombes Pol Robert Haryanto, Karo SDM Kombes Pol Yohannes Ragil HS, Kabid Propam Kombes Pol Riko Sunarko, serta para panitia yang diumumkan oleh Sekertariat Panda Polda Sulsel.
Berdasarkan pemantauan awak media ini, setiap rapat penentuan hasil rikkes yang dinyatakan TIDAK MEMENUHUI SYARAT (TMS) sangat tepat dimana sangat sesuai dengan fisik para casis yang TMS itu terlihat ada yang genduk, jerawatan banyak, sehingga pada proses rikkes tahap pertama ini, sudah sesuai dengan REKRUKMEN CALON ANGGOTA POLRI DENGAN PRINSIP “ BETAH, YAITU ; BERSIH, TRANSPARAN, AKUNTABEL dan HUMANIS serta CLAEN dan CLEAR dengan STOP MENEMBAK DIATAS KUDA.
Pengawas eksternal melihat sangat sesuai dengan arahan Wakapolda saat memberi arahan terhadap casis bintara dihari ke-9 tahap pertama rikkes dengan mengatakan bahwa TAHUN INI PENERIMAAN CALON ANGGOTA POLRI TIDAK ADA LAGI NYOGO NYOGO dan NITIP-NITIP, karena sekarang bukan ZAMAN LAGI KUDA GIGI BESI, tegas Brigjen Pol Risyapudin Nursin.
Lanjut pengawas eksternal berharap agar proses test selanjutnya tetap seperti proses pemeriksaan fisik catar akpol, casis bintara dan tantama, terutama hasilnya langsung diumumkan oleh Panitia Jasmani, Panitia Akademik yang ditunjuk oleh Panitia daerah (Panda) Polda Sulsel, karena tahun ini adalah tahun penerimaan calon anggota polri dengan stop kkn dan stop penembak diatas kuda, tambahnya. (*).