Nabi Besar Muhammad SAW di mesjid Nurul Yakin dusun lanra-lanra.
SpiritNews.com.- Dalam Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di desa pabbentengan senin(18/12/2017) di masjid Nurul Yakin letaknya di dusun lanra-lanra , yang di hadiri oleh Anwar dg ngopa(kades), Ustad H. Fitriyadi, Abd. Rahman(Binmas), Haeruddin(kadus), dg Nyaling(imdus), Tokoh Adat, dan tokoh masyarakat.
Adapun sepatah kata yang di berikan Anwar(kades) dalam pembuka acara tersebut, bahwa apa yang kita telah lakukan hari ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT yang masih sempat mempertemukan kita bersama-sama yang setiap saatnya dalam suasana damai dan keceriaan gembira, itulah juga salah satu bentuk Nikmat yang Tuhan berikan yang tiada taranya, sehingga dalam acara memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW kita dapat laksanakan dengan meriah.
Di tambahkan, dalam peringatan Maulid Nabi atau Hari Lahirnya Nabi Muhammad SAW, kita semua masih selalu di berikan kesehatan, sebab bekal yang telah kita persiapkan har ini adalah semua berkat dari Allah Yang Maha Kuasa.
Disisi lain, Ustad H. Fitriyadi dalam memberikan ceramah pada Maulid tersebut, kita berkumpul di tempat ini bertanda cintanya Allah SWT untuk kita semua.
Dalam cemahnya, Ustad H. fitriyadi, sedikit memberikan makna dari Bakul yang terbuat dari anyaman daun Lontar yaitu demi untuk mempersatukan dalam hidup rukun dan damai dan berpegang teguhnya kita di dalam Agama Allah SWT.
Menurut Ustad, bahwa bakul yang terbuat dari anyaman Daun Lontar tersebut adalah menandakan suatu tempat yang kokoh sehingga persatuan kita juga harus kuat dan tidak membuat kita lengah.
Di tambah lagi dengan adanya penusuk telur yang terhias di pingiran dalam bakul yang dimana juga di buat dari batang bambu, juga mempunyai simbol persatuan, guna untuk mempererat persaudaraan sehingga kita tidak mudah berpecah belah, itulah yang di sebut dalam Bahasa Makassar “ A’BULO SIBATANG ‘’.
Bakul ini yang berisi berbagai macam jenis isi di dalamnya, juga di hiasi bunga berwarna-warni juga memiliki makna tersendiri yaitu senantiasa kita harus bersatu di antara perbedaan-perbedaan kita, sehingga di dalam menjalani kehidupan antar sesama manusia kita harus saling menghargai dan kita tidak bisa hidup kalau kita tidak saling membantu. Untuk itulah bahwa makna dari pada Maulid adalah menjalin hubungan silaturahim saling menghargai terhadap sesama umat beragama,’’ jelasnya’’. (Ds).
Adapun sepatah kata yang di berikan Anwar(kades) dalam pembuka acara tersebut, bahwa apa yang kita telah lakukan hari ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT yang masih sempat mempertemukan kita bersama-sama yang setiap saatnya dalam suasana damai dan keceriaan gembira, itulah juga salah satu bentuk Nikmat yang Tuhan berikan yang tiada taranya, sehingga dalam acara memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW kita dapat laksanakan dengan meriah.
Di tambahkan, dalam peringatan Maulid Nabi atau Hari Lahirnya Nabi Muhammad SAW, kita semua masih selalu di berikan kesehatan, sebab bekal yang telah kita persiapkan har ini adalah semua berkat dari Allah Yang Maha Kuasa.
Disisi lain, Ustad H. Fitriyadi dalam memberikan ceramah pada Maulid tersebut, kita berkumpul di tempat ini bertanda cintanya Allah SWT untuk kita semua.
Dalam cemahnya, Ustad H. fitriyadi, sedikit memberikan makna dari Bakul yang terbuat dari anyaman daun Lontar yaitu demi untuk mempersatukan dalam hidup rukun dan damai dan berpegang teguhnya kita di dalam Agama Allah SWT.
Menurut Ustad, bahwa bakul yang terbuat dari anyaman Daun Lontar tersebut adalah menandakan suatu tempat yang kokoh sehingga persatuan kita juga harus kuat dan tidak membuat kita lengah.
Di tambah lagi dengan adanya penusuk telur yang terhias di pingiran dalam bakul yang dimana juga di buat dari batang bambu, juga mempunyai simbol persatuan, guna untuk mempererat persaudaraan sehingga kita tidak mudah berpecah belah, itulah yang di sebut dalam Bahasa Makassar “ A’BULO SIBATANG ‘’.
Bakul ini yang berisi berbagai macam jenis isi di dalamnya, juga di hiasi bunga berwarna-warni juga memiliki makna tersendiri yaitu senantiasa kita harus bersatu di antara perbedaan-perbedaan kita, sehingga di dalam menjalani kehidupan antar sesama manusia kita harus saling menghargai dan kita tidak bisa hidup kalau kita tidak saling membantu. Untuk itulah bahwa makna dari pada Maulid adalah menjalin hubungan silaturahim saling menghargai terhadap sesama umat beragama,’’ jelasnya’’. (Ds).