Nenek Datu Landorundun,Pada Hari Senin Tanggal 16/10/2017.
SpiritNews.com.- Ziarah makam tergolong tradisi yang sangat tua dan hal itu sudah setua dengan kebudayaan manusia itu sendiri,dimana tradisi ini umumnya berhubungan erat dengan unsur kepercayaan atau keagamaan.
Selain itu Tradisi, menurut Haji Nambung (Juru Kunci) Makam Datu Bendurana dan Datu Landorundun (Rambut Panjang) mengatakan bahwa ini merupakan adat kebiasaan leluhur kita dan termasuk dalam unsur sosial budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat dan sulit diubah.kata Haji Nambung.
Sementara menurut Daeng Mangka kedatangannya sekeluarga ke Makam Puang Nenek ini merupakan salah satu Sunnah Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam,Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat dipedesaan umumnya tradisi ini erat kaitannya dengan agama,ucap Daeng Mangka.
Berdasarkan pemantauan awak media ini,terlihat hadir keluarga Dg Mangka diacara ziarah makam puang nenek tersebut diantaranya ; Istrinya Daeng Nia,Anak anaknya termasuk anak menantunya,serta para sahabatnya yakni Kamiruddin Daeng Kamih,Ibrahim Daeng Bonto serta Muhammad Rusli.
Dengan keyakinan seluruh keluarga Daeng Mangka,walaupun hujan deras mereka tetap bersemangat sesuai dengan sepakatnya para ulama dengan mengatakan bahawa sunat bagi lelaki menziarahi kubur orang-orang Islam berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Buraidah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda : Maksudnya : “ Dahulu aku melarang kamu menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahlah .” (Hadits riwayat Muslim).
Dari sini kita mengetahui bahwa umat Islam melakukan ziarah kubur setelah hari raya, jika untuk menjadi pelajaran dan mengingat orang yang telah mati, yang dahulu mereka bersamanya saat hari raya dan merasa senang dengan kehidupannya, serta memintakan rahmat dan doa untuk mereka, maka hukumnya boleh,selamanya.
Diperjelas oleh Muhammad bin Ibrahim dengan berkata bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam itu selalu mendatangi makam para syuhada’ setiap tahun, lalu berkata : Salam sejahtera semoga buat kalian sebab kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu,hal ini juga dilakukan oleh Abu Bakar,Umar dan Utsman.
Selanjutnya Imam Nawawi berkata : Adalah sunnah hukumnya bagi para penziarah kubur untuk mengucapkan salam kepada mereka (penghuni kubur), mendoakan kepada orang yang diziarahi dan juga kepada ahli kubur semuanya.
Lebih utama lagi, jika penziarah itu membaca doa-doa yang telah diterangkan dalam al hadith dan hukumnya sunnah pula membaca ayat-ayat al Quran dan setelah itu mendoakan para penghuni kubur. Ini semua adalah nas (pendapat) dari Imam al Syafie dan disepakati oleh murid-muridnya (para pengikutnya) .(*).