Pada Hari Kamis Tanggal 8 Juni 2017,Saat menjelaskan banyaknya casis TMS dari Tes Kesehatan Jiwa,didepan Karo SDM dan Kabid Propam serta Para Pengawas Internal dan
Eksternal Rekrukmen Anggota Polri Panda Polda Sulsel 2017.
SpiritNews.com.- Tahapan pemeriksaan Kesehatan kedua para catar akpol,casis Bintara Umum,Tehkonologi dan informatika (TI),telah berakhir dan ditutup Casis Tamtama sebanyak 27 Orang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan rikkes tahap dua dari panitia rikkes polda sulsel dinyatakan yang “ MEMENUHUI SYARAT (MS) sebanyak 19 Orang,dan Tidak Memenuhui Syarat (TMS) sejumlah 8 Orang,sesuai data dari dokkes polda sulsel saat sidang kelulusan casis tamtama yang di pimpin oleh Karo SDM Kombes Pol Robert Haryanto,di saksikan oleh Kabid Propam Kombes Pol Tri Atmojo menyaksikan penjelasan dari Kompol dr Joko.
Selain itu turut menyaksikan Kabag Dalpers Biro SDM Akbp Eko Wagiyanto,Irbin It was Polda Sulsel AKBP Audy, Kasubag Dalpers Bidang Seleksi Kompol Ade Hermanto,Tim Auditorium Kompol Ishak,Kaur Binpam Propam Polda Sulsel Kompol Eddy Sumantri serta Pengawas Eksternal.
Sementara dari pemeriksaan Rikkes Pertama sampai ke Rikkes kedua ini,sesuai data Dokkes Polda Sulsel,yang Tidak Memenuhui Syarat (TMS) Paling banyak itu pada casis Bintara Umum dengan jumlah 102 yang tidak memenuhui syarat (TMS) dari Tes Kesehatan Jiwa.
Pada kesempatan tersebut dijelaskan oleh Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol Kombes Pol Kombes Pol Dr. Raden Harjuno, Sp.Kj,seusai penetapan Casis Tamtama yang tidak memenuhui syarat (TMS) itu karena mereka sendiri yang tidak fokus dalam pengisian soal sekitar 500 soal.
Lanjut Kabiddokkes menuturkan bahwa para catar akpol dan casis bintara dan tamtama bila menyontek kami pastikan hasilnya akan kurang baik dan tidak akan maksimal kata Raden Harjuno ssat menjelaskan didepan Karo SDM Kombes Pol Robert Haryanto,Kabid Propam Kombes Pol Tri Atmojo serta para pengawas eksternal dan internal.
Sambung Kombes Pol Raden Harjuno,dokter dokter kami juga telah melaksanakan perintah Wakapolda Brigjen Pol Gatot Eddy Pramono,bahwa dokter yang terlibat dalam pemeriksaan ini harus menyampaikan kepada para casis kalau sudah minum obat silahkan melapor agar kami dapat memahami dalam pemeriksaan nanti,ujarnya.
Berdasarkan pemantauan awak media ini,pejelaskan Kabiddokkes Polda disaksikan oleh Kompol dr Fajar,Kompol dr Joko,serta Kaur Kesmapta Pers Biddokkes Polda Sulsel AKP Dr. Dian Kartika Sari Dewi dengan serius menyimak satu persatu penjelasan dari Kabiddokkes.
Hal ini,merupakan salah satu upaya transparan Dokkes Polda Sulsel dalam melakukan pemeriksaan kesehatan para catar akpol,casis bintara dan tamtama,pada tahun ini panitia rikkes mempercayakan kepada Sekertariat Panda Polda Sulsel untuk menyampaikan nilai kesehatan peserta seleksi setelah digabung dari hasil rikkes pertama dan hasil rikkes kedua.
Seperti halnya seusai pengumuman catar akpol,casis bintara dan casis tamtama mereka setelah dinyatakan memenuhui syarat (MS) Panitia langsung membacakan nilai dari hasil pemeriksaan rikkes pertama dan rikkes kedua.
Diakhir penjelasan Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol Dr. Raden Harjuno, Sp.Kj,menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada sekertariat rekrukmen panda polda sulsel,serta para pengawas dari internal maupun eksternal,untuk meluangkan waktunya mendengarkan penjelasan tentang catar akpol,casis bintara dan tamtama tidak memenuhui syarat dari hasil tes keswa terangnya.
Sementara menurut pengawas eksternal berdasarkan pemantauan selama proses berlangsung item peritem kami menilai sangatlah “ Clear and Clean “ para medis sudah melaksanakan tugasnya masing masing sesuai dengan perkap dari dokkes mabes polri,dengan mengutamakan pelaksanaannya pada “ Bersih,Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH)” disetiap tahapan seleksi rikkes para calon anggota polri tahun ini.
Lebih lanjut kami mengungkapkan bahwa pada rekrukmen calon anggota polri pada tahun ini,sudah banyak perubahan dan bila kedepan seperti ini terus maka semua kalangan sudah dipastikan bisa mendaftar menjadi calon anggota polri,yang penting anak anak mereka sehat dan cerdas karena yang dibutuhkan sekarang adalah polisi cerdas dan sehat sesuai dengan harapan bangsa dan negara ini.(Rs).