-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Komisi I DPR-RI,Minta TNI Investigasi Pembuat Materi Hina Pancasila
Komisi I DPR-RI,Minta TNI Investigasi Pembuat Materi Hina Pancasila

Komisi I DPR-RI,Minta TNI Investigasi Pembuat Materi Hina Pancasila

Photo,Kepala angkatan udara Australia Marsekal Mark Binskin dan Jenderal Gatot Nurmantyo.©Kementerian Pertahanan Australia.

SpiritNews.com.- Abdul Kharis AlmansyahrKetua Komisi I i meminta TNI untuk melakukan investigasi mendalam terkait materi pelajaran yang diduga berisi unsur penghinaan terhadap Pancasila oleh militer Australia. Menurutnya, TNI harus menemukan oknum yang sengaja menyuguhkan materi tersebut.

Sementara menurut Abdul "Harus dilakukan investigasi secara detail, siapa oknum yang melakukan itu dan bertanggung jawab atas hal itu," kata Abdul saat dihubungi seperti yang dikutip dari pemberitaan merdeka.com,Pada Hari  Jumat Tanggal 6/1).

Lebih lanjut Abdul mengaku keberatan dengan adanya materi-materi pelajaran menghina Indonesia, terutama materi tentang Pancasila. Seharusnya sebagai negara tetangga, Australia bisa lebih menghargai Indonesia.

Selain itu,ditegaskan bahwa terhadap hal tersebut saya sangat keberatan. Mestinya Australia harus menghormati Indonesia sebagai negara yang menjalin hubungan bilateral," tegasnya.

Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan tegas menghentikan kerja sama militer antara Indonesia dengan Australia. Menurutnya, ada hal tidak etis dilakukan pihak Australia sehingga harus diambil langkah tersebut.

Dalam perjanjian TNI mengirim prajurit terbaiknya untuk mengajar. Salah seorang instruktur Bahasa Indonesia yang merupakan anggota Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) atas nama Irawan Maulana Ibrahim merasa ada unsur materi pelajaran menghina Indonesia, terutama materi tentang Pancasila.

Anggota Kopassus itu mengajar Bahasa Indonesia untuk pasukan khusus Australia di sekolah bahasa angkatan darat Australia di Pangkalan Militer Perth. Sebagai negara sahabat tindakan itu dianggap mendiskresikan TNI dan bangsa Indonesia, bahkan ideologi bangsa Indonesia.

"Terlalu menyakitkan sehingga tidak perlu dijelaskan. Tentang tentara yang dulu, Timor Leste, Papua juga harus merdeka dan tentang Pancasila yang diplesetkan jadi Pancagila," tegas Gatot di Hotel Bidakara, Kamis (5/1).

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan negaranya menyesal telah membuat perselisihan diplomatik terhadap Indonesia lantaran kasus penghinaan Pancasila di markas Angkatan Udara Perth.

Payne sebelumnya sudah membenarkan ketika tentara Kopassus Indonesia sedang memberikan pelatihan militer di Perth ada materi yang terpampang menghina Indonesia terkait Papua Barat dan Pancasila.

Payne mengatakan materi yang bersifat sensitif bagi Indonesia itu kini sudah dicabut dari markas militer di Perth, seperti dilansir Financial Review, Kamis (5/1).

"Materi itu sudah dicabut. Pelatihan militer itu kini sudah tidak berlanjut dan saya harapkan nanti akan diganti dengan materi pelatihan yang sepadan," ujar Payne.() Sumber berita Merdeka.com.

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.