Photo,Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,didampingi oleh
Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus SB.Saat mengunjungan Stand Koramil 1408-11,Biringkanaya-Tamalanrea,Makassar,jajaran Kodam VII/Wirabuana.
SpiritNews.com.- Kodam VII/Wirabuana dalam melaksanakan serbuan teritorial terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Sulawesi (Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara setelah berpisah dengan Kodam XIII/Merdeka),dipamerkan dengan sejumlah kiat kunci kesuksesan.
Pada kegiatan pamerkan khususnya penggunaan dunia maya guna menangkal ideologi radikal dan terorisme (bagian dari proxy war), terpampang dalam stan pameran teritorial di Mabes TNI Cilangkap,Jakarta Timur (20/01).
Sementara menurut Pangdam VII/Wirabuana pada kesempatan tersebut melaporkan bahwa dengan penggunaan website Wirabuana,website Belanegara,website Persit Kartika Chandra Kirana Daerah VII/Wirabuana, instagram, twitter, facebook Wirabuana sebagai sarana membagikan info positif kepada warga Wirabuana dan masyarakat luas menjadi menu etalase utama di stan Kodam Wirabuana.
Selain itu,Aster Kasdam Wirabuana Kolonel Inf J.Lumbantoruan selaku koordinator stan Kodam Wirabuana menampilkan dokumentasi kegiatan TMMD,keberhasilan UPSUS, perpustakaan keliling Babinsa (motor pintar),hasil olah pertanian dan perkebunan seperti kopi, jajanan khas Sulawesi serta minuman produk andalan Sulsel, markisa.
Lebih lanjut disampaikan Pangdam Wirabuana Mayjen Agus SB,bahwa pembinaan teritorial pada hakikatnya kegiatan penyiapan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai prinsip sistem pertahanan semesta. Binter berfungsi untuk mendeteksi dini dan mencegah terhadap berbagai kemungkinan ancaman yang timbul bagi stabilitas nasional.
Sejak bergulirnya era reformasi tahun 1998, tatanan politik nasional telah berubah secara drastis yang mempengaruhi praktek demokrasi. Kebebasan demokrasi mulai bergeser dan bahkan menyimpang hingga melahirkan paham radikal. Gerakan radikal dan terorisme sulit diberantas karena program regenerasinya terus berjalan dan bergerak di kalangan generasi muda penerus bangsa.
Untuk mencegahnya, TNI melalui aparat teritorialnya membuat rumusan pemikiran dan langkah agar masyarakat bersinergi dengan TNI mengatasi berkemnangnya gerakan radikal dan terorisme.
Kegiatan ini terselenggara dari hasil gagasan Pangdam VII/Wirabuana,Mayjen TNI Agus S.B, mengatakan bahwa Kodam Wirabuana memberikan contoh implementasi Binter guna pencegahan ideologi radikal dan terorisme.
Kegiatan ini terselenggara dari hasil gagasan Pangdam VII/Wirabuana,Mayjen TNI Agus S.B, mengatakan bahwa Kodam Wirabuana memberikan contoh implementasi Binter guna pencegahan ideologi radikal dan terorisme.
Sambung Pangdam meyakini dengan perspekstif Binter modern dengan tujuan mensejahterakan masyarakat melalui serbuan teritorial terhadap semua lini kehidupan masyarakat Indonesia, katanya.
Sebagai contoh,pembentukan rumah baca di setiap Kodim jajaran Kodam VII/Wrb, perpustakaan keliling oleh para babinsa seluruh Koramil jajaran Kodam VII/Wrb, pelibatan masyarakat umum dalam peringatan secara massif setiap hari besar nasional maupun keagamaan, pelibatan Babinsa dibidang Upsus Pajale dan pengembangan pedet sapi.
Disampaikan bahwa dengan kegiatan itu juga termasuk dengan metode Binter smart approach yakni memaksimalkan potensi positif dunia maya,yang artinya memanfaatkan dunia maya sebagai media untuk kepentingan kegiatan teritorial,cerdas membaca dinamika IPOLEKSOSBUDHANKAM yang dilaksanakan Kodam VII/Wirabuana dengan visi bela negara dan cinta tanah air Indonesia.
Sementara menurut Kapendam VII/Wirabuana,mmengatakan bahwa pelaksanaan pameran teritorial TNI yang dibuka langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menampilkan alutsista TNI dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU termasuk dari perusahaan BUMN pertahanan seperti PT Dirgantara, PT Pal, PT Inti, PT Dahana dan PT Len. Serta dimeriahkan 1000 orang Nusantara Bersatu dari berbagai elemen masyarakat se-Indonesia termasuk dari Kodam Wirabuana.(Pendam Wirabuana-SpiritNews).
