Foto,Sulaiman Wartawan Metro TV,sedang melaporkan seorang oknum pengcara
yang diduga melakukan penganian terhadap dirinya pada saat meliput.
yang diduga melakukan penganian terhadap dirinya pada saat meliput.
Spirit News.com.-Seorang pria atas nama Upa Labuari yang mengaku pengacara pelaku dugaan penipuan penerimaan calon bintara Polisi diduga melakukan penganiayaan terhadap wartawan Metro TV Jeneponto atas nama Sulaiman Nai.
Sadis dan berani penganiayaan tersebut berani dilakukan pelaku didepan ruangan Satuan Reskrim Mapolres Jeneponto,yang disaksikan sejumlah Polisi dan beberapa wartawan yang sedang ikut meliput Kamis (13/10/'16) Sore.
Sementara dinilai bahwa kekerasan (main hakim sendiri),terjadi saat korban sedang melakukan peliputan di Polres Jeneponto,di depan ruangan Reskrim terkait kasus dugaan penipuan penerimaan calon polisi,Sulaiman Nai sementara mengambil gambar dengan menggunakan Handy Cam terhadap seorang lelaki yang mengaku pengacara dan juga wartawan salah satu media cetak.
Lanjut Sulaiman menceritakan kepada awak media,bahwa pada saat saya melakukan peliputan dia langsung menggertak saya dengan kata- kata mengancam “kamu siapa ,saya akan melaporkan kamu kepimpinan redaksimu dan langsung memukul saya ke bagian perut sebelah kanan dengan sebuah botol air mineral yang Ia genggam,kata Sulaiman kepada wartawan.
Terpisah, muslimin saksi korban wartawan tribun timur Jeneponto mengatakan kalau dia “pengacara“ juga mengaku wartawan “Namanya saya Upa Labuhari,kasi tau pimpinan redaksimu,saya wartawan Sinar Harapan Kamu ini wartawan baru kemarin sudah berani kamu tidak kenal saya,saya pengacara dan WARTAWAN senior,kata muslimin menirukan perkataan Upa Labuari saat berita ini diterbitkan,korban (Sulaiman wartawan Metro TV) berada diruang Reskrim sementara di introgasi penyidik terkait kejadian yang dialaminya,dengan nomor polisi:TBL / 401 / 2016 / SPKT .(*).
Sadis dan berani penganiayaan tersebut berani dilakukan pelaku didepan ruangan Satuan Reskrim Mapolres Jeneponto,yang disaksikan sejumlah Polisi dan beberapa wartawan yang sedang ikut meliput Kamis (13/10/'16) Sore.
Sementara dinilai bahwa kekerasan (main hakim sendiri),terjadi saat korban sedang melakukan peliputan di Polres Jeneponto,di depan ruangan Reskrim terkait kasus dugaan penipuan penerimaan calon polisi,Sulaiman Nai sementara mengambil gambar dengan menggunakan Handy Cam terhadap seorang lelaki yang mengaku pengacara dan juga wartawan salah satu media cetak.
Lanjut Sulaiman menceritakan kepada awak media,bahwa pada saat saya melakukan peliputan dia langsung menggertak saya dengan kata- kata mengancam “kamu siapa ,saya akan melaporkan kamu kepimpinan redaksimu dan langsung memukul saya ke bagian perut sebelah kanan dengan sebuah botol air mineral yang Ia genggam,kata Sulaiman kepada wartawan.
Terpisah, muslimin saksi korban wartawan tribun timur Jeneponto mengatakan kalau dia “pengacara“ juga mengaku wartawan “Namanya saya Upa Labuhari,kasi tau pimpinan redaksimu,saya wartawan Sinar Harapan Kamu ini wartawan baru kemarin sudah berani kamu tidak kenal saya,saya pengacara dan WARTAWAN senior,kata muslimin menirukan perkataan Upa Labuari saat berita ini diterbitkan,korban (Sulaiman wartawan Metro TV) berada diruang Reskrim sementara di introgasi penyidik terkait kejadian yang dialaminya,dengan nomor polisi:TBL / 401 / 2016 / SPKT .(*).