Foto,Thita SYL,Ketua Tim Pemenangan bersama Bur-Nojeng.
SpiritNews.com.- "Indira Chunda Thita SYL" ,Ketua Tim pemenangan BUR-NOJENG,Menjelaskan katanya,”saya di minta berpoto bersama mereka”, tentunya saya harus menghargai mereka.
Sementara menurutnya saya pada waktu menolak untuk mengangkat 2 jari, sesuai dengan permintaan mereka,karena itu sangat tidak etis,karena saya adalah Ketua Tim Pemenangan Pasangan Nomor Urut 1,ujarnya.
Lanjut disampaikan bahwa ini di Klarifikasi " terkait beredarnya photonya bersama dengan SK -HD di Medsos,Lebih jelas menurut Ketua Tim Pemenangan Pasangan HB - HN "Indira Chunda Thita SYL".
Sambungnya menuturkan bahwa hal tersebut ditegaskan Thita SYL,saat konfrensi pers di Posko Induk Kalampa.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan warga Takalar,dan hal ini sangat menarik, dimana pada kesempatan tersebut,Thita yang hadir dengan mengenakan kaos berwarna hitam dengan tulisan, "BERUPAKO".
Sementara menurutnya saya pada waktu menolak untuk mengangkat 2 jari, sesuai dengan permintaan mereka,karena itu sangat tidak etis,karena saya adalah Ketua Tim Pemenangan Pasangan Nomor Urut 1,ujarnya.
Lanjut disampaikan bahwa ini di Klarifikasi " terkait beredarnya photonya bersama dengan SK -HD di Medsos,Lebih jelas menurut Ketua Tim Pemenangan Pasangan HB - HN "Indira Chunda Thita SYL".
Sambungnya menuturkan bahwa hal tersebut ditegaskan Thita SYL,saat konfrensi pers di Posko Induk Kalampa.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan warga Takalar,dan hal ini sangat menarik, dimana pada kesempatan tersebut,Thita yang hadir dengan mengenakan kaos berwarna hitam dengan tulisan, "BERUPAKO".
Masyarakat Takalar mempertanyakan tentang adannya Tulisan BERUPAKO,selain itu Thita juga meminta kepada semua awak media yang hadir untuk mengambil gambar dirinya dan fokus pada tulisan di bajunya,dan apakah maksudnya dari Tulisan tersebut.
Selain itu,Thita juga pada kesempatan tersebut,mengeluarkan statment,bahwa dirinya di berikan "AMANAH" untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan HB -HN, dan Mnenurutnya itu adalah tugas yang jauh lebih berat, karena dirinya harus mengemban amanah tesebut,terang Thita.(*).
Lanjut Irman YL,mengungkapkan bahwa yang dikhawatirkan dengan kegiatan les siswa, bisa membuat guru tidak maksimal mengajar peserta didik pada jam formalnya.memang perlu ditertibkan,ungkapnya.
None sapaan akrabnya,menegaska bahwa les bagi siswa sesungguhnya tambah beban pembiyaan siswa,dan bukan lagi rahasia umum, adanya sekolah yang membebani siswa dengan asumsi biaya les,serta les jangan sampai hanya menjadi alasan untuk melakukan pungutan tambahan bagi siswa,katanya.
Sementara secara terpisah,salah seorang dari Anggota Dewan Makassar, Mudzakkir Ali Djamil,mengatakan bahwa penerapan tambahan bimbingan belajar atau les-les di sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa,terangnya.
Selain itu disampaikan ataukah secara khusus bagi sekolah yang menerapkan sistem full day school, tidak diperlukan lagi menggelar les-les untuk reguler.
Sambung menegaskan bahwa cukup dimaksimalkan jam belajar pagi hingga sore, jika ada tambahan bimbingan belajar (bimbel),maka tidak ada lagi waktu bagi siswa untuk berinteraksi dengan keluarga dan lingkungannya tegasnya.
Dia juga menambahkan bahwa anak-anak sudah belajar dari pagi sampai sore,jika masih ada les tambahan, itu semakin membebani siswa,apalagi orang punya kemampuan belajar terbatas. Jangan sampai anak-anak kecapean,tambahnya.(*).Sumber berita Seputar Selatan.