Foto,Salah Satu Rumah Yang Si Bakar Massa di Kab. Barru.
SpiritNews.com.- terkait pembakaran 3 unit rumah yang di bakar dan satu unit rumah di tumbang menggunakan mesin Chain Shaw oleh sekelompok massa yang diduga dari keluarga almarhum Muhammad Arti alias Ohara, di Kelurahan Mallawa,Kecamatan Mallusetasi,Kabupaten Barru,Provinsi Sulawesi Selatan,pada Minggu (09-10-2016) sekitar pukul 12 : 30 Siang, kemarin.
Sementara massa dari pihak keluarga almarhum Muhammad Arti alias Ohara, marah,mereka menduga pihak kepolisian resort Barru,lamban dalam menangani kasus kematian almarhum Muhammad Arti alias Ohara yang ditemukan tewas tanpa kepala beberapa pekan lalu.
Lanjut pemantauan awak media ini,mereka berinisiatif membakar tiga rumah dan merobohkan satu unit rumah panggung milik lelaki Sardin dan juga Joni,mereka menduga bahwa lelaki Sardinlah yang merupakan otak pembunuhan Muhammad Arti alias Ohara.
Selain itu,dari pihak Kepolisian Resort Barru,yang di konfirmasi menentang dugaan itu,Kapolres Barru Ajun Komisaris Besar Polisi,AKBP Minarto,Menyampaikan kalau penanganan tersebut lamban,dituturkannya bahwa saat ini terduga pelaku yang terakhir kali bersama dengan korban almarhum Muhammad Arti alias Ohara,sedang dalam pengejaran dan tim anggota kepolisian resort Barru telah disebar untuk mencari terduga pelaku itu tutur Kapolres.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa saat kita masih mengejar manusia pak bukan binatang, binatang saja yang tidak menggunakan otak kadang agak susah ditangkap apalagi manusia,punya akal, punya otak,ungkapny.
Lebih jelasnya pihak Kepolisian Resort Barru,tidak akan membiarkan yang terduka pelaku itu berkeliaran,cuma bisa saja dia ada disekitar kita namun kita tidak melihatnya,jadi yang di katakan polisi terkesan lamban itu tidak benar, kata Minarto,Pada Hari Senin,Tanggal 10-10-2016,pagi.
Ditegaskannya bahwa saya sudah menyebar tim dimana-mana,untuk mencari terduga pelaku,tim bahkan sampai ke daerah Kalimantan itu saya kirim anggota saya untuk mencari di tempat yang kami curigai dimana pelaku berada,di Sultra (Sulawesi Tenggara) saya kirim anggota juga kesana,namun semua itu butuh proses biarkan dulu kami bekerja,karena itu ada prosesnya, ketika pelaku sudah tertangkap atau terdeteksi keberadaannya dan saya tidak melakukan tindakan itu baru bisa di katakan polisi lamban dalam menangani,tapi ini masih dalam pengejaran belum ada yang kami tangkap,tegas Kapolres Barru, AKBP Minarto.
Sambung Minarto,sekedar di ketahui pada tanggal 22 September 2016 lalu, Muhammad Arti alias Ohara (40), warga Patalellange,Kelurahan Palanro, Kecamatan Mallusetasi,Kabupaten Barru,di temukan sudah tidak bernyawa di belakang kandang sapi tidak jauh dari salah satu rumah yang dibakar.
Kapolres Barru juga menambahkan bahwa saat itu telah ditemukan mayat Muhammad Arti alias Ohara,yang pertama kali menemukan Andi Sukri dan mayat tersebut ditemukan tanpa kepala,tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres bahwa pada saat itulah pihak Keluarga Almarhum Muhammad Arti alias Ohara,Muncul dugaannya kalau mayat Muhammad Arti alias Ohara,merupakan korban pembunuhan terangnya. (Heri Siswanto -SpiritNews).
Sementara massa dari pihak keluarga almarhum Muhammad Arti alias Ohara, marah,mereka menduga pihak kepolisian resort Barru,lamban dalam menangani kasus kematian almarhum Muhammad Arti alias Ohara yang ditemukan tewas tanpa kepala beberapa pekan lalu.
Lanjut pemantauan awak media ini,mereka berinisiatif membakar tiga rumah dan merobohkan satu unit rumah panggung milik lelaki Sardin dan juga Joni,mereka menduga bahwa lelaki Sardinlah yang merupakan otak pembunuhan Muhammad Arti alias Ohara.
Selain itu,dari pihak Kepolisian Resort Barru,yang di konfirmasi menentang dugaan itu,Kapolres Barru Ajun Komisaris Besar Polisi,AKBP Minarto,Menyampaikan kalau penanganan tersebut lamban,dituturkannya bahwa saat ini terduga pelaku yang terakhir kali bersama dengan korban almarhum Muhammad Arti alias Ohara,sedang dalam pengejaran dan tim anggota kepolisian resort Barru telah disebar untuk mencari terduga pelaku itu tutur Kapolres.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa saat kita masih mengejar manusia pak bukan binatang, binatang saja yang tidak menggunakan otak kadang agak susah ditangkap apalagi manusia,punya akal, punya otak,ungkapny.
Lebih jelasnya pihak Kepolisian Resort Barru,tidak akan membiarkan yang terduka pelaku itu berkeliaran,cuma bisa saja dia ada disekitar kita namun kita tidak melihatnya,jadi yang di katakan polisi terkesan lamban itu tidak benar, kata Minarto,Pada Hari Senin,Tanggal 10-10-2016,pagi.
Ditegaskannya bahwa saya sudah menyebar tim dimana-mana,untuk mencari terduga pelaku,tim bahkan sampai ke daerah Kalimantan itu saya kirim anggota saya untuk mencari di tempat yang kami curigai dimana pelaku berada,di Sultra (Sulawesi Tenggara) saya kirim anggota juga kesana,namun semua itu butuh proses biarkan dulu kami bekerja,karena itu ada prosesnya, ketika pelaku sudah tertangkap atau terdeteksi keberadaannya dan saya tidak melakukan tindakan itu baru bisa di katakan polisi lamban dalam menangani,tapi ini masih dalam pengejaran belum ada yang kami tangkap,tegas Kapolres Barru, AKBP Minarto.
Sambung Minarto,sekedar di ketahui pada tanggal 22 September 2016 lalu, Muhammad Arti alias Ohara (40), warga Patalellange,Kelurahan Palanro, Kecamatan Mallusetasi,Kabupaten Barru,di temukan sudah tidak bernyawa di belakang kandang sapi tidak jauh dari salah satu rumah yang dibakar.
Kapolres Barru juga menambahkan bahwa saat itu telah ditemukan mayat Muhammad Arti alias Ohara,yang pertama kali menemukan Andi Sukri dan mayat tersebut ditemukan tanpa kepala,tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres bahwa pada saat itulah pihak Keluarga Almarhum Muhammad Arti alias Ohara,Muncul dugaannya kalau mayat Muhammad Arti alias Ohara,merupakan korban pembunuhan terangnya. (Heri Siswanto -SpiritNews).