Foto,HM.Jusuf Kalla,Wakil Presiden Republik Indonesia,
Sementara JK pada kesempatan tersebut,saat mengenang tragedi tewasnya 140 jiwa warga Bandung,
pada 21 Februari 2005 silam,lanjut disampaikan bahwa saat ini kita memperingati Hari Peduli Sampah sebenarnya yang kita peringati adalah kesedihan, karena mengenang musibah yang terjadi di Bandung, kata JK.
Lebih lanjut Jusuf Kalla,bercerita pernah melihat sampah menggunung di Kota Bandung. Di bawah gunungan sampah tersebut terdapat permukiman warga.
Lanjut cerita JK mengatakan bahwa saat hujan dan longsor,menimbulkan korban sebanyak 140 jiwa yang meninggal dunia dan itu karena kelalaian kita mengelola sampah dan disini kita semua berjanji tidak mengulang kejadian itu lagi,ucapnya.
Selain itu,JK meminta adanya peningkatan produksi sampah yang tak terlepas dari peningkatan daya beli dan konsumsi masyarakat,namun sayangnya masih banyak masyarakat yang mengabaikan masalah sampah ini.
Sambung Wakil Presiden menyampaikan bahwa kalau semua cara makan seperti rumah Padang,bayar yang hanya dimakan saja, dan tidak dijual kembali,pasti tidak banyak sampah ungkapnya.
Lebih lanjut Jusuf Kalla menuturkan bahwa ini tentu saja harus menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya dibebankan kepada pemerintah,ujarnya.
Pada kesempatan tersebut,JK meminta kepada semua masyarakat agar bisa menjalankan gaya hidup bersih,sebab pemerintah tidak mungkin bisa menyelesaikan seluruh masalah persampahan ini.
JK juga mengatakan bahwa siapa yang buang sampah dia bersihkan,siapa yang buang sampah depan rumah dia harus bersihkan dan hal ini tentu saja akan mengurangi banyaknya sampah yang berhamburan pesannya.(*).Sumber berita Makassar terkini.