Foto,Oknum Kepsek Dengan Tangan di borgol setelah ditangkap basa.
SpiritNews.com.- Dunia pendidikan Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan kembali tercoreng. Pasalnya, diduga oknum kepala salah satu SMP di Kecamatan Nibung hendak berbuat asusila terhadap tetangganya yang merupakan istri orang.
Fran (28) warga SP 7, Kecamatan Nibung yang juga salah seorang keluarga korban mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bermula saat suami korban sedang berada di Kota Palembang. Lalu ia melihat pelaku mendatangi rumah korban pada Jumat 16 September 2016 sekira pukul 05.00 WIB.
"Saat kejadian suami korban sedang berada di Palembang. Dan kebetulan rumah korban dan pelaku bersebelahan, sehingga pelaku hendak masuk kerumah korban sekira pukul 05.00 WIB melalui jendela," jelas Fran.
Melihat hal yang mencurigai itu akhirnya tetangga lainnya bersama warga SP 7 langsung melakukan pengintaian. Saat pelaku hendak menyelinap masuk kerumah korban melalui jendela, langsung digerebek warga.
"Pelaku mau masuk kerumah korban melalui jendela dengan mencongkel gunakan kayu, pelaku kita amankan kemudian langsung diserahkan ke pihak kepolisian," jelasnya.
Sementara itu, Alam, salah satu pemuda di Kecamatan Nibung menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga korban masih berkumpul di Mapolsek Nibung.
"Saya berharap masalah ini ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian. Sebab, banyak kasus-kasus yang dilaporkan banyak tidak dilanjutkan. Ini jangan sampai warga yang merupakan keluarga korban berbuat tindakan anarkis," jelasnya.
Selain itu, ia meminta juga kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara untuk mengambil tindakan tegas akibat perbuatan pelaku. Pasalnya, kasus asusila sebelumnya juga pernah terjadi di SMP tersebut.
"Saya minta Dinas Pendidikan Muratara melakukan tindakan tegas akan hal ini. Karena, sebelumnya juga sudah terjadi kasus seperti ini. Ini membuat buruk nama pendidikan Muratara," harapnya.
Kapolres Musi Rawas AKBP Herwansyah Saidi, melalui Kapolsek Nibung AKP Idzram membenarkan kejadian tersebut. "Ia memang benar, saat ini pelaku sudah diamankan di mapolsek," ujarnya.
Dijelaskan Kapolsek bahwa kejadian tersebut belum ditemukan tindak pidananya. Saat ini, masih menunggu suami korban untuk didiskusikan bersama. "Sekarang diamankan supaya tidak ada aksi anarkis dari warga. Sebab, keluarga kedua belah pihak sudah berkumpul, ditakutkan terjadi tindakan yang tidak diinginkan.
Fran (28) warga SP 7, Kecamatan Nibung yang juga salah seorang keluarga korban mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bermula saat suami korban sedang berada di Kota Palembang. Lalu ia melihat pelaku mendatangi rumah korban pada Jumat 16 September 2016 sekira pukul 05.00 WIB.
"Saat kejadian suami korban sedang berada di Palembang. Dan kebetulan rumah korban dan pelaku bersebelahan, sehingga pelaku hendak masuk kerumah korban sekira pukul 05.00 WIB melalui jendela," jelas Fran.
Melihat hal yang mencurigai itu akhirnya tetangga lainnya bersama warga SP 7 langsung melakukan pengintaian. Saat pelaku hendak menyelinap masuk kerumah korban melalui jendela, langsung digerebek warga.
"Pelaku mau masuk kerumah korban melalui jendela dengan mencongkel gunakan kayu, pelaku kita amankan kemudian langsung diserahkan ke pihak kepolisian," jelasnya.
Sementara itu, Alam, salah satu pemuda di Kecamatan Nibung menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga korban masih berkumpul di Mapolsek Nibung.
"Saya berharap masalah ini ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian. Sebab, banyak kasus-kasus yang dilaporkan banyak tidak dilanjutkan. Ini jangan sampai warga yang merupakan keluarga korban berbuat tindakan anarkis," jelasnya.
Selain itu, ia meminta juga kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara untuk mengambil tindakan tegas akibat perbuatan pelaku. Pasalnya, kasus asusila sebelumnya juga pernah terjadi di SMP tersebut.
"Saya minta Dinas Pendidikan Muratara melakukan tindakan tegas akan hal ini. Karena, sebelumnya juga sudah terjadi kasus seperti ini. Ini membuat buruk nama pendidikan Muratara," harapnya.
Kapolres Musi Rawas AKBP Herwansyah Saidi, melalui Kapolsek Nibung AKP Idzram membenarkan kejadian tersebut. "Ia memang benar, saat ini pelaku sudah diamankan di mapolsek," ujarnya.
Dijelaskan Kapolsek bahwa kejadian tersebut belum ditemukan tindak pidananya. Saat ini, masih menunggu suami korban untuk didiskusikan bersama. "Sekarang diamankan supaya tidak ada aksi anarkis dari warga. Sebab, keluarga kedua belah pihak sudah berkumpul, ditakutkan terjadi tindakan yang tidak diinginkan.
Sehingga, kepala desa berinisiatif mengantarkan pelaku untuk diamankan di polsek," pungkasnya.(*) Sumber berita okezone.com.