Foto,Pudji Hartanto saat mengendarai sepeda motor bertenaga listrik.
SpiritNews.com.- Mengendarai sepeda motor bertenaga listrik berbeda dengan bermesin konvensional. Kendaraan bertenaga listrik nyaris tidak mengeluarkan suara sehingga keberadaannya di jalan bisa membahayakan pengguna jalan lain,hal ini menjadi alasan perlu adanya uji coba perilaku berkendara dengan sepeda motor listrik untuk kegiatan sehari-hari.
Sementara menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto mengatakan pengendara sepeda motor listrik dituntut lebih berhati-hati
di jalan,"Biasanya pakai motor biasa yang bensin, ada koplingnya, harus gasnya keras, lalu ada suara.
Dia juga menjelaskan bahwa ini berbeda, karena tidak ada suara dan ringan. Otomatis dari segi kehati-hatian harus lebih. Motor listrik ini kan juga bisa digunakan di lalu lintas umum, jadi
harus hati-hati," ujar Pudji di acara uji coba perilaku berkendara dengan sepeda motor listrik di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2016).
Lanjut Pudji mengakui, butuh adaptasi lebih bagi yang belum biasa mengendarai sepeda motor listrik. Hal ini berdasarkan pengalamannya mencoba skuter listrik Honda EV Neo,"Tidak ada suara dan noise lalu ringan. Tinggal masalah kebiasaan, kalau sudah biasa pakai ini ya pasti tingkat kehati-hatiannya sudah dimiiliki.
Dia juga menambahkan bahwa ini kayak saya mencoba tadi,karena belum biasa, kalah sama motor biasa (konvensional). Motor biasa saya lebih berani, tapi ini saya pelan-pelan," tambahnya.
Soal kerja sama dengan PT Astra Honda Motor (AHM), Pudji mengatakan ada dua unit skuter EV Neo yang disediakan dan akan diuji coba oleh tim dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat,"Ini uji coba, kerja sama. Yang menggunakannya anggota dari Kemenhub, dari ditjen, bergantian. Ada 20 orang yang ditunjuk untuk menggunakan ini secara bergantian,tandasnya.().Sumber berita Okezone.com.
Sementara menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto mengatakan pengendara sepeda motor listrik dituntut lebih berhati-hati
di jalan,"Biasanya pakai motor biasa yang bensin, ada koplingnya, harus gasnya keras, lalu ada suara.
Dia juga menjelaskan bahwa ini berbeda, karena tidak ada suara dan ringan. Otomatis dari segi kehati-hatian harus lebih. Motor listrik ini kan juga bisa digunakan di lalu lintas umum, jadi
harus hati-hati," ujar Pudji di acara uji coba perilaku berkendara dengan sepeda motor listrik di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2016).
Lanjut Pudji mengakui, butuh adaptasi lebih bagi yang belum biasa mengendarai sepeda motor listrik. Hal ini berdasarkan pengalamannya mencoba skuter listrik Honda EV Neo,"Tidak ada suara dan noise lalu ringan. Tinggal masalah kebiasaan, kalau sudah biasa pakai ini ya pasti tingkat kehati-hatiannya sudah dimiiliki.
Dia juga menambahkan bahwa ini kayak saya mencoba tadi,karena belum biasa, kalah sama motor biasa (konvensional). Motor biasa saya lebih berani, tapi ini saya pelan-pelan," tambahnya.
Soal kerja sama dengan PT Astra Honda Motor (AHM), Pudji mengatakan ada dua unit skuter EV Neo yang disediakan dan akan diuji coba oleh tim dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat,"Ini uji coba, kerja sama. Yang menggunakannya anggota dari Kemenhub, dari ditjen, bergantian. Ada 20 orang yang ditunjuk untuk menggunakan ini secara bergantian,tandasnya.().Sumber berita Okezone.com.
