Foto,Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto,
saat membesuk Guru Dahrul Korban Penganiayaan Orangtua Murid.
saat membesuk Guru Dahrul Korban Penganiayaan Orangtua Murid.
SpiritNews.com.- Kepala Pemerintahan (Wali Kota) Makassar,Mohammad Ramdhan Pomanto membesuk Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Makassar DaHrul (53) yang menjadi korban penganiayaan Orangtua dan muridnya kehadirnnya adalah untuk memberikan semangat untuk Guru Dahrul agar tetap kembali mengajar.
Dikatakan Wali Kota sabar ya pak guru, ini ujian dari Tuhan tidak ada ujian yang melebihi kemampuan manusianya,semangat pak, kembalilah mengajar seperti sebelum-sebelumnya,ujarnya saat melihat langsung kondisi Dahrul di Ruang Perawatan Bangau VI RS Bhayangkara Makassar, Pada Hari Minggu.
Sementara berdasarkan pemantauan terlihat Dahrul yang sudah beberapa hari menjalani pemeriksaan di rumah sakit,nampaknya belum juga terlihat membaik dan kondisinya semakin menurun hingga akhirnya akan dilakukan tindakan operasi.
Selain itu,Dahrul korban dianiaya oleh orang tua dari muridnya, di mana pada waktu itu, Alief yang ditegur karena hilir mudik pada jam pelajaran yang kemudian membalasnya dengan makian kepada gurunya disertai tendangan ke pintu kelas.
Setelah insiden itu, Alief kemudian melaporkan kepada orang tuanya dan mengaku telah dianiaya sehingga orang tuanya yang pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu lalu datang ke SMK Negeri 2 Makassar dan secara tidak sengaja berpapasan dengan Dahrul dan langsung memukulnya.
Lanjut pengakuan korban dianiaya pada bagian wajahnya hingga mengeluarkan banyak darah,dan penganiayaan itu diakui korban dilakukan oleh Adnan Achmad beserta Alief yang merupakan bapak dan anak (siswanya).
Sementara menurut Walikota pada kesempatan jadikan momen yang tepat untuk memberikan kata-kata penyemangat, juga mengaku jika anak-anak sekolah di zaman sekarang sangat berbeda pada zamannya.
Bahkan dirinya prihatin dengan kejadian yang menimpa Dasrul. Menurutnya, kejadian yang menimpa Dasrul karena adanya pergeseran terhadap pandangan kepada guru-guru agar jangan berhenti mendidik anak-anak, meski terkadang anak-anak kita ini memang nakal,dan kita harus tetap semangat pak, katanya.
Lanjut Danny sapaan akrabnya meminta kepada semua orang tua,agar bisa memberikan pemahaman kepada anak-anaknya di rumah dan jangan membebankan semuanya kepada gurunya di sekolah,bebernya.
Dia juga menambahkan bahwa para guru-guru juga diminta agar tidak melakukan kontak fisik dalam artian memukul murid-muridnya secara berlebihan karena anak-anak sudah terlindungi dengan Undang Undang Perlindungan Anak,tambah Danny seusai membesuk Guru Dahrul. (*).Sumber berita di kronologi Medsos depan Makassar.
Sementara berdasarkan pemantauan terlihat Dahrul yang sudah beberapa hari menjalani pemeriksaan di rumah sakit,nampaknya belum juga terlihat membaik dan kondisinya semakin menurun hingga akhirnya akan dilakukan tindakan operasi.
Selain itu,Dahrul korban dianiaya oleh orang tua dari muridnya, di mana pada waktu itu, Alief yang ditegur karena hilir mudik pada jam pelajaran yang kemudian membalasnya dengan makian kepada gurunya disertai tendangan ke pintu kelas.
Setelah insiden itu, Alief kemudian melaporkan kepada orang tuanya dan mengaku telah dianiaya sehingga orang tuanya yang pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu lalu datang ke SMK Negeri 2 Makassar dan secara tidak sengaja berpapasan dengan Dahrul dan langsung memukulnya.
Lanjut pengakuan korban dianiaya pada bagian wajahnya hingga mengeluarkan banyak darah,dan penganiayaan itu diakui korban dilakukan oleh Adnan Achmad beserta Alief yang merupakan bapak dan anak (siswanya).
Sementara menurut Walikota pada kesempatan jadikan momen yang tepat untuk memberikan kata-kata penyemangat, juga mengaku jika anak-anak sekolah di zaman sekarang sangat berbeda pada zamannya.
Bahkan dirinya prihatin dengan kejadian yang menimpa Dasrul. Menurutnya, kejadian yang menimpa Dasrul karena adanya pergeseran terhadap pandangan kepada guru-guru agar jangan berhenti mendidik anak-anak, meski terkadang anak-anak kita ini memang nakal,dan kita harus tetap semangat pak, katanya.
Lanjut Danny sapaan akrabnya meminta kepada semua orang tua,agar bisa memberikan pemahaman kepada anak-anaknya di rumah dan jangan membebankan semuanya kepada gurunya di sekolah,bebernya.
Dia juga menambahkan bahwa para guru-guru juga diminta agar tidak melakukan kontak fisik dalam artian memukul murid-muridnya secara berlebihan karena anak-anak sudah terlindungi dengan Undang Undang Perlindungan Anak,tambah Danny seusai membesuk Guru Dahrul. (*).Sumber berita di kronologi Medsos depan Makassar.