Foto,Pangdam VII/Wrb,saat disematkan Pakaian Adat Poso,
yang diberi Gelar " Ayam Jantan Putih " dari Masyarakat Poso.
yang diberi Gelar " Ayam Jantan Putih " dari Masyarakat Poso.
SpiritNews.com.-Pangdam Wirabuana Mayjen TNI Agus SB. dan rombongan mengunjungi berbagai daerah terpencil di Poso dengan jarak tempuh ratusan kilometer dan bukan saja melintasi jalan setapak perkampungan, namun juga menyeberangi danau Poso dengan speedboat selama dua jam lebih,bahkan sampai ke daerah terpencil yang dikunjungi termasuk di Desa Peumena,Kec.Pamona Puselemba.
Sementara berdasarkan pemantauan awak media,perjalanan yang sangat meletihkan itu tidak terasa, karena sambutan dari masyarakat dan aparat desa setempat, juga tokoh masyarakat serta mahasiswa KKN Tematik Unhas begitu hangat menerima kedatangan tamu yang sudah lama dirindukan kedatangannya.
Ditengah hari yang cerah 19 Agustus 2016, ribuan warga menyambut Pangdam yang didampingi Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina MA, beserta rombongan dari Kodam Wirabuana dengan adat ”PEKASIWIA” yang merupakan suatu upacara adat daerah poso yang dilakukan untuk menghormati tamu tamu pemerintah yang baru pertama kalinya mengunjungi suatu daerah di Poso.
Dengan penyerahan ” PEKASIWIA” ini berarti secara resmi rakyat dan pemerintah Poso,telah menerima Pangdam bersama rombongan menjadi warga Poso.
” PEKASIWIA ” terdiri dari bahan – bahan sebagai berikut :
1.-Beras putih halus sebagai makanan pokok dan tujuh butir telur ayam dalam ” bingka Lora ” atau bakul daerah Poso, sebagai Polangin Tanoana yang artinya Penenteram Sukma.
2.-Satu ekor ayam jantan putih yang paruh dan kakinya berwarna kuning sebagai simbol ketersediaan lauk pauk.
3.-Nira manis dalam bambu kuning dengan ukuran satu setengah ruas sebagai minuman penghormatan.
Bahan-bahan tersebut merupakan makanan dan minuman yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan Kab. Poso.
1.-Warna Putih melambangkan ” Kabuya Ndaya ” artinya rakyat dan pemerintah Poso menerima kedatangan Pangdam beserta rombongan dengan hati yang suci murni.
2.-Warna kuning melambangkan keagungan artinya rakyat dan pemerintah Poso menerima kedatangan Pangdam dan rombongan dengan rasa hormat.
3.-Rasa Manis melambangkan keakraban artinya rakyat dan pemerintah Poso menerima kedatangan Panglima dengan penuh rasa kekeluargaan.
4.-Angka Tujuh merupakan angka keramat bagi masyarakat Poso yang melambangkan kesempurnaan,dengan mengharapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dan menyempurnakan pertemuan yang pertama kalinya ini dan demikian pula selanjutnya.
Diakhir kegiatan Pangdam VII/Wrb,kumpul bersama penduduk Poso sebenarnya memiliki akar budaya yang kuat SINTUWU MAROSO yaitu satu kesatuan yang utuh walaupun berbeda-beda suku dan agama.(SpiritNews).Sumber beritan Pendam VII/Wrb.
Sementara berdasarkan pemantauan awak media,perjalanan yang sangat meletihkan itu tidak terasa, karena sambutan dari masyarakat dan aparat desa setempat, juga tokoh masyarakat serta mahasiswa KKN Tematik Unhas begitu hangat menerima kedatangan tamu yang sudah lama dirindukan kedatangannya.
Ditengah hari yang cerah 19 Agustus 2016, ribuan warga menyambut Pangdam yang didampingi Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina MA, beserta rombongan dari Kodam Wirabuana dengan adat ”PEKASIWIA” yang merupakan suatu upacara adat daerah poso yang dilakukan untuk menghormati tamu tamu pemerintah yang baru pertama kalinya mengunjungi suatu daerah di Poso.
Dengan penyerahan ” PEKASIWIA” ini berarti secara resmi rakyat dan pemerintah Poso,telah menerima Pangdam bersama rombongan menjadi warga Poso.
” PEKASIWIA ” terdiri dari bahan – bahan sebagai berikut :
1.-Beras putih halus sebagai makanan pokok dan tujuh butir telur ayam dalam ” bingka Lora ” atau bakul daerah Poso, sebagai Polangin Tanoana yang artinya Penenteram Sukma.
2.-Satu ekor ayam jantan putih yang paruh dan kakinya berwarna kuning sebagai simbol ketersediaan lauk pauk.
3.-Nira manis dalam bambu kuning dengan ukuran satu setengah ruas sebagai minuman penghormatan.
Bahan-bahan tersebut merupakan makanan dan minuman yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan Kab. Poso.
1.-Warna Putih melambangkan ” Kabuya Ndaya ” artinya rakyat dan pemerintah Poso menerima kedatangan Pangdam beserta rombongan dengan hati yang suci murni.
2.-Warna kuning melambangkan keagungan artinya rakyat dan pemerintah Poso menerima kedatangan Pangdam dan rombongan dengan rasa hormat.
3.-Rasa Manis melambangkan keakraban artinya rakyat dan pemerintah Poso menerima kedatangan Panglima dengan penuh rasa kekeluargaan.
4.-Angka Tujuh merupakan angka keramat bagi masyarakat Poso yang melambangkan kesempurnaan,dengan mengharapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dan menyempurnakan pertemuan yang pertama kalinya ini dan demikian pula selanjutnya.
Diakhir kegiatan Pangdam VII/Wrb,kumpul bersama penduduk Poso sebenarnya memiliki akar budaya yang kuat SINTUWU MAROSO yaitu satu kesatuan yang utuh walaupun berbeda-beda suku dan agama.(SpiritNews).Sumber beritan Pendam VII/Wrb.