Foto,Puluhan Ribu Pelajar SMA Menegikuti Pembekalan Belanegara di Kodam VII/Wrb.
Makassar,SpiritNews.com.-Era reformasi dan globalisasi membawa perubahan terhadap kompleksitas ancaman terhadap pertahanan negara yang mana sifat ancaman masa kini tidak lagi didomiasi oleh ancaman militer melainkan dari nonmiliter baik dari bidang ideologi, ekonomi, sosial, politik, hukum, informasi, teknologi dan keamanan. Mencermati kondisi tersebut Pangdam VII/Wrb Mayjen TNI Agus SB mengambil langkah konkrit dalam menumbuhkan kembali pemahaman tentang kondisi saat ini bagi generasi muda khususnya pelajar setingkat SMA melalui kegiatan sosialiasi belanegara di seluruh Satuan Komando Wilayah Jajaran Kodam VII/Wrb.
Sementara kegiatan sosialisasi belanegara tersebut,dilaksanakan secara serentak di seluruh Kodim yang berada di Provinsi Sulsel, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulbar dan Gorontalo diikuti sekitar 37ribu pelajar dari seluruh SMA diwilayah Sulawesi, Kamis (11/8).
Pada kesempatan itu,Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus SB,mengatakan dalam sambutannya tentang tantangan bangsa saat ini,dimana selalu diwarnai oleh perkembangan informasi yang masuk dengan sangat mudah dan tanpa penyaringan. Sebagai hasil perkembangan teknologi informasi dan elektronika, telah menyebabkan perubahan besar-besaran pada tatanan dan pola hidup bangsa ini.
Lanjut Pangdam, pemahaman tentang bela negara ini sangat penting bagi segenap warga negara, utamanya bagi para generasi muda karena mereka akan dipersiapkan untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang, sehingga mereka perlu dibekali pemahaman bela negara secara dini, agar mereka benar-benar memiliki kesiapan untuk menjadi penerus perjuangan bangsa. “Jika nilai-nilai kejuangan dan sikap bela Negara telah tertanam dalam diri para generasi muda, maka kelangsungan hidup bangsa kedepan akan tetap terjamin dan martabat bangsa dapat ditegakkan” Tegas Pangdam.
Sambung disampaikan bahwa saat ini,bangsa kita dihadapkan pada ancaman proxy war yang terjadi diseluruh wilayah, indikasinya yaitu dengan adanya gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan negara, peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.
Lebih lanjut berharap agar melalui kegiatan ini para generasi muda diharapkan dapat mengantisipasi bahaya dari proxy war tersebut sehingga terbentuk generasi muda yang memiliki rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme serta memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara psikis maupun fisik.
Dikatakan bahwa khusus Untuk wilayah Kota Makassar kegiatan ini dipusatkan di Balai M. Yusuf yang diikuti kurang lebih 1.100 pelajar SMA Sederajat dan para Guru wilayah Makassar dengan Narasumber Staf Ahli Pangdam Bidang Pertahanan Negara Kolonel Kav Susanto, Dandim 1408/BS Letkol Kav Ottoh Sollu dan Dosen & Direktur Pusat Studi Politik dan Pertahanan Keamanan (Puspolhankam) Fisip Unismuh Makassar Dr. Arqam Azikin.
Menurut Aqam kegiatan bahwa saat ini belanegara tidak perlu lagi diperdebatkan,mengingat belanegara merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, terutama generasi muda. Untuk itu keberagaman suku, toleransi beragama tanpa sekat sosial, sistem pendidikan, politik, ekonomi, dan hukum, globalisasi dan modernisasi, teknologi komunikasi dan informasi, serta kebersamaan sebagai satu kesatuan bernegara merupakan modal utama dalam membentuk dan mewujudkan belanegara yang berbangsa dan bertanah air.tuturnya.
Selain itu,salah seorang peserta dari SMA Negeri 16 Makassar Andi Muh. Rifan Saldi,mengapresiasi kalau kegiatan sosialisasi belanegara ini,itu sangat baik karena dengan mengikutinya kami pelajar sekolah mengetahui bagaimana peran kita sebagai seorang pelajar dalam membela bangsa dan negara Indonesia ini yang sangat minim kami dapatkan di sekolah,ucapnya.
Lanjut dengan mengatakan bahwa kami para peserta berjanji akan giat belajar dan tidak akan melakukan tindakan ataupun perbuatan negatif yang dapat merugikan Bangsaku sendiri,ucap Rifan seusai acara berlangsung.(*).Sumber berita Pendam VII/Wrb.
Sementara kegiatan sosialisasi belanegara tersebut,dilaksanakan secara serentak di seluruh Kodim yang berada di Provinsi Sulsel, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulbar dan Gorontalo diikuti sekitar 37ribu pelajar dari seluruh SMA diwilayah Sulawesi, Kamis (11/8).
Pada kesempatan itu,Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus SB,mengatakan dalam sambutannya tentang tantangan bangsa saat ini,dimana selalu diwarnai oleh perkembangan informasi yang masuk dengan sangat mudah dan tanpa penyaringan. Sebagai hasil perkembangan teknologi informasi dan elektronika, telah menyebabkan perubahan besar-besaran pada tatanan dan pola hidup bangsa ini.
Lanjut Pangdam, pemahaman tentang bela negara ini sangat penting bagi segenap warga negara, utamanya bagi para generasi muda karena mereka akan dipersiapkan untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang, sehingga mereka perlu dibekali pemahaman bela negara secara dini, agar mereka benar-benar memiliki kesiapan untuk menjadi penerus perjuangan bangsa. “Jika nilai-nilai kejuangan dan sikap bela Negara telah tertanam dalam diri para generasi muda, maka kelangsungan hidup bangsa kedepan akan tetap terjamin dan martabat bangsa dapat ditegakkan” Tegas Pangdam.
Sambung disampaikan bahwa saat ini,bangsa kita dihadapkan pada ancaman proxy war yang terjadi diseluruh wilayah, indikasinya yaitu dengan adanya gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan negara, peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.
Lebih lanjut berharap agar melalui kegiatan ini para generasi muda diharapkan dapat mengantisipasi bahaya dari proxy war tersebut sehingga terbentuk generasi muda yang memiliki rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme serta memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara psikis maupun fisik.
Dikatakan bahwa khusus Untuk wilayah Kota Makassar kegiatan ini dipusatkan di Balai M. Yusuf yang diikuti kurang lebih 1.100 pelajar SMA Sederajat dan para Guru wilayah Makassar dengan Narasumber Staf Ahli Pangdam Bidang Pertahanan Negara Kolonel Kav Susanto, Dandim 1408/BS Letkol Kav Ottoh Sollu dan Dosen & Direktur Pusat Studi Politik dan Pertahanan Keamanan (Puspolhankam) Fisip Unismuh Makassar Dr. Arqam Azikin.
Menurut Aqam kegiatan bahwa saat ini belanegara tidak perlu lagi diperdebatkan,mengingat belanegara merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, terutama generasi muda. Untuk itu keberagaman suku, toleransi beragama tanpa sekat sosial, sistem pendidikan, politik, ekonomi, dan hukum, globalisasi dan modernisasi, teknologi komunikasi dan informasi, serta kebersamaan sebagai satu kesatuan bernegara merupakan modal utama dalam membentuk dan mewujudkan belanegara yang berbangsa dan bertanah air.tuturnya.
Selain itu,salah seorang peserta dari SMA Negeri 16 Makassar Andi Muh. Rifan Saldi,mengapresiasi kalau kegiatan sosialisasi belanegara ini,itu sangat baik karena dengan mengikutinya kami pelajar sekolah mengetahui bagaimana peran kita sebagai seorang pelajar dalam membela bangsa dan negara Indonesia ini yang sangat minim kami dapatkan di sekolah,ucapnya.
Lanjut dengan mengatakan bahwa kami para peserta berjanji akan giat belajar dan tidak akan melakukan tindakan ataupun perbuatan negatif yang dapat merugikan Bangsaku sendiri,ucap Rifan seusai acara berlangsung.(*).Sumber berita Pendam VII/Wrb.