Foto,Pangdam VII/Wrb,Mayjen TNI Agus Surya Bakti,
Saat Halal Bihalal bertempat di Lapangan Makodam VII/Wb . Senin (11/07).
Makassar,SpiritNews.Com.- Panglima Komando Daerah VII/Wirabuana,Mayjen TNI Agus Surya Bakti, mengatakan bahwa di awal Bulan syawal ini dengan memanfaatkan makna Idul Fitri, kita segera mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, sehingga kita dapat mengetahui tingkat keberhasilannya.
Sementara Agus juga menyampaikan bahwa tugas yang belum maksimal harus ditingkatkan lagi,pada gilirannya kedepan kita siap menghadapi berbagai macam bentuk tugas.
Dia juga berharap agar masing-masing prajurit militer maupun PNS,dapat memaknai sendiri tentang apa yang sudah dikerjakan sesuai Job deskriptionnya.
Dalam bekerja harus dilandasi tanggung jawab, loyalitas dan motivasi yang tinggi, penuh dengan kreatifitas, sehingga hasil kerja kita memiliki nilai lebih. Dengan itu, pribadi maupun satuan akan mendapatkan prestasi.
Prestasi itu di cari bukan untuk mengharapkan penghargaan akan tetapi lebih dari itu merupakan suatu hasil pengabdian dan sebagai ibadah dalam hidup kita.
Hal ini disampaikan oleh Pangdam VII/Wrb Mayjen TNI Agus SB,ketika memberi pengarahan kepada Prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb dalam rangka Halal Bihalal bertempat di Lapangan Makodam VII/Wb . Senin (11/07).
Lanjut Jenderal berbintang dua ini, “Kodam VII/wrb akan bagus, jika para prajurit dan PNS dalam melaksanakan tugas tidak hanya mengandalkan instruksi dari pimpinan, akan tetapi harus juga diawali oleh kesadaran dan tanggung jawab akan tugas masing-masing.
Kekuatan Unit atau satuan itu berawal dari kemampuan, termasuk skill maupun disiplin perorangan,Ibarat sebuah sapu jikalau dari lidi yang bagus dan tidak lembek maka akan menghasilkan sebuah sapu yg kuat dan kokoh.
Prajurit juga begitu, jika perorangan bagus, maka akan bagus juga satuan tersebut. Kekompakan, disiplin, soliditas didalamnya ada kesetiaan terhadap tugas.
Pangdam juga menyampaikan tentang hal – hal menonjol, terutama mengenai terorisme yang ada di wilayah Sulawesi bahwa sudah menjadi darurat teroris dalam tataran pemahaman.
Terorisme merupakan suatu pemahahan yang salah, karena dilandasi dengan dendam dan ajaran – ajaran yang sesat. Teroris selalu mengatasnamakan agama dan menyebarkan bahwa selain agama yang mereka anut adalah musuh bagi mereka.
Oleh karena itu, para prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb harus dapat ikut mengatasi berkembangnya terorisme. Dengan mengingatkan dan memberikan pemahaman yang benar kepada keluarga dan masyarakat sekelilingnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan melaporkan perkembangannya kepada Atasan masing-masing.
Sementara menurut Kapendam VII/Wirabuana Kolonel Inf Alamsayah,menjelaskan bahwa acara tersebut turut dihadiri oleh Kasdam VII/Wrb,Para Pa Ahli, Irdam, dan para Asisten, para Kabalak,serta para Prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb.(Pendam VII/Wrb-SpiritNews).
Sementara Agus juga menyampaikan bahwa tugas yang belum maksimal harus ditingkatkan lagi,pada gilirannya kedepan kita siap menghadapi berbagai macam bentuk tugas.
Dia juga berharap agar masing-masing prajurit militer maupun PNS,dapat memaknai sendiri tentang apa yang sudah dikerjakan sesuai Job deskriptionnya.
Dalam bekerja harus dilandasi tanggung jawab, loyalitas dan motivasi yang tinggi, penuh dengan kreatifitas, sehingga hasil kerja kita memiliki nilai lebih. Dengan itu, pribadi maupun satuan akan mendapatkan prestasi.
Prestasi itu di cari bukan untuk mengharapkan penghargaan akan tetapi lebih dari itu merupakan suatu hasil pengabdian dan sebagai ibadah dalam hidup kita.
Hal ini disampaikan oleh Pangdam VII/Wrb Mayjen TNI Agus SB,ketika memberi pengarahan kepada Prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb dalam rangka Halal Bihalal bertempat di Lapangan Makodam VII/Wb . Senin (11/07).
Lanjut Jenderal berbintang dua ini, “Kodam VII/wrb akan bagus, jika para prajurit dan PNS dalam melaksanakan tugas tidak hanya mengandalkan instruksi dari pimpinan, akan tetapi harus juga diawali oleh kesadaran dan tanggung jawab akan tugas masing-masing.
Kekuatan Unit atau satuan itu berawal dari kemampuan, termasuk skill maupun disiplin perorangan,Ibarat sebuah sapu jikalau dari lidi yang bagus dan tidak lembek maka akan menghasilkan sebuah sapu yg kuat dan kokoh.
Prajurit juga begitu, jika perorangan bagus, maka akan bagus juga satuan tersebut. Kekompakan, disiplin, soliditas didalamnya ada kesetiaan terhadap tugas.
Pangdam juga menyampaikan tentang hal – hal menonjol, terutama mengenai terorisme yang ada di wilayah Sulawesi bahwa sudah menjadi darurat teroris dalam tataran pemahaman.
Terorisme merupakan suatu pemahahan yang salah, karena dilandasi dengan dendam dan ajaran – ajaran yang sesat. Teroris selalu mengatasnamakan agama dan menyebarkan bahwa selain agama yang mereka anut adalah musuh bagi mereka.
Oleh karena itu, para prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb harus dapat ikut mengatasi berkembangnya terorisme. Dengan mengingatkan dan memberikan pemahaman yang benar kepada keluarga dan masyarakat sekelilingnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan melaporkan perkembangannya kepada Atasan masing-masing.
Sementara menurut Kapendam VII/Wirabuana Kolonel Inf Alamsayah,menjelaskan bahwa acara tersebut turut dihadiri oleh Kasdam VII/Wrb,Para Pa Ahli, Irdam, dan para Asisten, para Kabalak,serta para Prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb.(Pendam VII/Wrb-SpiritNews).
