Foto,Brigjen TNI Supartodi Kasdam VII/Wirabuana saat Upacara Bendera
yang diikuti para Prajurit TNI dan PNS Kodam VII/Wrb.
SpiritNews.com.- Kasdam VII/Wirabuana,membacakan amanat Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kinerja yang tidak pernah surut yang dilakukan oleh Prajurit dan PNS TNI, hal ini menunjukkan bahwa para Prajurit dan PNS adalah insan – insan yang bertaqwa, setia, dan rela berkorban bagi Bangsa dan Negara.
Hal ini dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kasdam VII/Wrb Brigjen TNI Supartodi saat Upacara Bendera yang diikuti oleh para Prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb. Senin (18/07)
Lanjut Panglima TNI, Kesetiaan dan kerelaan berkorban harus melekat erat sampai kapanpun, dalam sanubari. Itulah karakter yang ditanamkan dalam diri kita sejak awal dididik menjadi seorang Prajurit maupun PNS TNI.
Persoalan bangsa yang saat sedang mengalami multidimensional serta berbagai musibah, baik disebabkan oleh alam maupun karena ulah Manusia, bahkan telah membuat masyarakat menjadi resah dan semakin menambah persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, antara lain berupa bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan kebakaran hutan.
Oleh karena itulah sebagai Prajurit dan PNS TNI harus peka dimana rakyat mengalami kesulitan,itu merupakan panggilan tugas yang harus direspon dengan cepat tanpa menunggu perintah karena penanggulangan bencana berpacu dengan waktu, agar dapat meminimalis korban.
Jenderal berbintang Empat ini juga mengatakan dalam amanatnya, Penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu bentuk ancaman yang bertujuan untuk menghancurkan generasi muda bangsa (lost generationt) yang sudah sangat memprihatinkan dan masif. Hal ini tentunya sangat membahayakan apabila Prajurit dan PNS TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba, mengingat TNI merupakan institusi pertahanan Negara. Bagi Prajurit TNI yang terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba akan diberi sangsi berat, bahkan pemecatan sesuai aturan, karena itu ketaatan terhadap peraturan merupakan bentuk pengabdian tertinggi bagi Prajurit.
Pada aspek lain untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman terorisme harus selalu waspada jangan sampai teror-teror yang terjadi di luar Negeri Masuk ke wilayah NKRI. Aksi terorisme tidak mengenal agama, terbukti di dekat Masjid Nabawi di Madinah beberapa waktu telah menjadi sasaran pengeboman. Untuk itu Prajuri dan PNS TNI agar selalu tetap meningkatkan kewaspadaan melalui deteksi dan cegah dini. Tingkatkan pengamanan pangkalan, evaluasi lagi masalah lingkungan asrama, pintu-pintu masuk dan sistem keamanan, Kata Panglima TNI.
Dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman, TNI terus berupaya memperkuat kehadiran dan kemampuan di seluruh kawasan Nusantara, khususnya pulau-pulau strategis dengan tujuan TNI harus mampu mempertahankan kedaulatan Negara ini, sekaligus tetap memelihara hubungan baik dengan Negara tetangga, Peristiwa penyanderaan terhadap WNI oleh kelompok Abu Sayyaf yang berulang kali terjadi diperairan Filipina dan Malaysia, adalah kejadian yang tidak dapat ditolerir,kepada prajurit TNI, saya perintahkan untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan, apabila TNI dilibatkan dalam upaya pembebasan sandera, Tegas Panglima TNI.
Pangima TNI mengharapkan dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada Bangsa dan Negara, dan dihadapkan kepada tantangan tugas yang semakin berat, Prajurit TNI harus senantiasa memegang teguh dan mempedomani LIMA SIFAT TNI dimanapun bertugas dan berada, yaitu Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai keunggulan moral, mempunyai sifat pantang menyerah, rela berkorban dan mencintai rakyatnya.(*),Sumber berita Pendam VII/Wrb.
Hal ini dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kasdam VII/Wrb Brigjen TNI Supartodi saat Upacara Bendera yang diikuti oleh para Prajurit dan PNS Kodam VII/Wrb. Senin (18/07)
Lanjut Panglima TNI, Kesetiaan dan kerelaan berkorban harus melekat erat sampai kapanpun, dalam sanubari. Itulah karakter yang ditanamkan dalam diri kita sejak awal dididik menjadi seorang Prajurit maupun PNS TNI.
Persoalan bangsa yang saat sedang mengalami multidimensional serta berbagai musibah, baik disebabkan oleh alam maupun karena ulah Manusia, bahkan telah membuat masyarakat menjadi resah dan semakin menambah persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, antara lain berupa bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan kebakaran hutan.
Oleh karena itulah sebagai Prajurit dan PNS TNI harus peka dimana rakyat mengalami kesulitan,itu merupakan panggilan tugas yang harus direspon dengan cepat tanpa menunggu perintah karena penanggulangan bencana berpacu dengan waktu, agar dapat meminimalis korban.
Jenderal berbintang Empat ini juga mengatakan dalam amanatnya, Penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu bentuk ancaman yang bertujuan untuk menghancurkan generasi muda bangsa (lost generationt) yang sudah sangat memprihatinkan dan masif. Hal ini tentunya sangat membahayakan apabila Prajurit dan PNS TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba, mengingat TNI merupakan institusi pertahanan Negara. Bagi Prajurit TNI yang terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba akan diberi sangsi berat, bahkan pemecatan sesuai aturan, karena itu ketaatan terhadap peraturan merupakan bentuk pengabdian tertinggi bagi Prajurit.
Pada aspek lain untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman terorisme harus selalu waspada jangan sampai teror-teror yang terjadi di luar Negeri Masuk ke wilayah NKRI. Aksi terorisme tidak mengenal agama, terbukti di dekat Masjid Nabawi di Madinah beberapa waktu telah menjadi sasaran pengeboman. Untuk itu Prajuri dan PNS TNI agar selalu tetap meningkatkan kewaspadaan melalui deteksi dan cegah dini. Tingkatkan pengamanan pangkalan, evaluasi lagi masalah lingkungan asrama, pintu-pintu masuk dan sistem keamanan, Kata Panglima TNI.
Dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman, TNI terus berupaya memperkuat kehadiran dan kemampuan di seluruh kawasan Nusantara, khususnya pulau-pulau strategis dengan tujuan TNI harus mampu mempertahankan kedaulatan Negara ini, sekaligus tetap memelihara hubungan baik dengan Negara tetangga, Peristiwa penyanderaan terhadap WNI oleh kelompok Abu Sayyaf yang berulang kali terjadi diperairan Filipina dan Malaysia, adalah kejadian yang tidak dapat ditolerir,kepada prajurit TNI, saya perintahkan untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan, apabila TNI dilibatkan dalam upaya pembebasan sandera, Tegas Panglima TNI.
Pangima TNI mengharapkan dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada Bangsa dan Negara, dan dihadapkan kepada tantangan tugas yang semakin berat, Prajurit TNI harus senantiasa memegang teguh dan mempedomani LIMA SIFAT TNI dimanapun bertugas dan berada, yaitu Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai keunggulan moral, mempunyai sifat pantang menyerah, rela berkorban dan mencintai rakyatnya.(*),Sumber berita Pendam VII/Wrb.
