Foto,Mayjen TNI Agus SB dalam
ceramahnya dihadapan Jemaah Masjid Nurul Iman,
Kompleks Telkom Jalan AP.
Pettarani. Seusai sholat Isya berjamaah. (22/6).
Makassar,SpiritNews,com.- Panglima Daerah Militer (Pangdam)
VII/Wirabuana,Mayjen TNI Agus Surya Bakti,mengatakan bahhwa sekarang ini,sudah
banyak orang yang tidak mengenal atau lupa terhadap negaranya sendiri.
Sementara
menurut Pangdam VII/Wrb,dimana orang lebih cinta kepada negara-negara tertentu
atau dalam khayalan yg tidak dipahami olehnya, padahal dihadapannya ada negara
Indonesia yang mesti lebih dicintainya”.
Hal tersebut
antara lain dikemukakan Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus SB dalam
ceramahnya dihadapan Jemaah Masjid Nurul Iman, Kompleks Telkom Jalan AP.
Pettarani. Seusai sholat Isya berjamaah. (22/6).
Lebih lanjut
Jenderal 2 bintang ini, mengemukakan, Bahwa Kita minum dari air yang mengalir
di Bumi Indonesia, kita makan dari padi sawah yang tumbuh di tanah
Indonesia yang diperjuangkan oleh tetesan darah , air mata para
pendahulu-pendahulu kita, hingga kita semua saat ini bisa berbahagia, kita bisa
tenang hidup berdampingan, membina keluarga kita dalam sebuah kehidupan yang
damai dan tentram dan yang seharusnya kita Justru lebih mencintai negeri ini daripada
berkiblat pada negara lain.
Oleh karena
itu sebagai bagian dari Negara Kesatuan RI,Menurut Pangdam VIIWirabuana
pada kesempatan ini dibulan ramadhan,saya mengajak bangsa ini,khususnya ummat
Islam untuk mempererat ukhuwah Islamiyah tuturnya.
Serta
marilah kita selalu ada rasa kebersamaan untuk.mensolidkan rasa persatuan dan
kesatuan yang saat ini sudah mulai luntur dari tata nilai budaya
masyarakat Indonesia. Bahkan nilai-nilai agama Islam itu sendiri,ujarnya.
Inilah
Ancaman Nirmiliter Menurut Pangdam VII/Wirabuana.
Selain
itu,Pangdam VII/Wirabuana,menyampaikan bahwa kita sudah tahu kalau ancaman
sekarang bukan lagi ancaman perang dari negara besar pada negara kita,tetapi perang
sekarang wujudnya sudah tidak nyata.
Lanjut
dijelaskan bahwa perangnya bisa berbentuk energik biologi,politik ekonomi.
Pangdam mencontohkan, bahwa Perangnya bisa berbentuk permen, sekarang sudah
mulai ada pernyataan dari beberapa pejabat melalui di media, bahwa Permen yg
disukai anak-anak terdapat permen yang mengandung Narkoba, atau mengandung zat
zat yg berbahaya buat anak anak kita,jelasnya.
Mayjen TNI
Agus Surya Bakti mengimbau agar ibu/bapak sekalian jangan sembarang beli permen,imbau
Agus SB dan itulah salah satu bentuk ancaman yang ril,termasuk Hp gadget itu
juga merupakan ancaman,paparnya.
Dikatakan
bahwa disatu sisi telkom mengembangkan teknologi handphone jaringan
telekomunikasi,untuk mengembangkan sebuah kemampuan kecepatan informasi tetapi
di sisi lain Dunia Maya media sosial alat-alat gadget yang ada di tangan kita
bisa menjadi sebuah musuh yang akan menghancurkan keluarga kita .
Menghancurkan
anak-anak kita,sudah tidak heran sekarang bila kita cermati anak-anak
kita asik bergadget ria. Lupa kanan kiri.
Lebih
jelasnya Agus menuturkan bahwa kita tidak tau dia berselancar dimana,kalau dia
berselancar dalam dunia agama Islam yg mengajarkan kedamaian, Alhamdulillah.
Tetapi Kalau
dia berselancar pada ajaran yang tidak sesuai dengan aqidah Islam, tidak sesuai
dengan nilai-nilai luhur bangsa ini. Banyak permasalahan yang akan timbul,
mulai timbul, anak yg melawan orangtua, anak didik melawan gurunya.
Mahasiswa melawan dosennya, kemudian masyarakat melawan aparat negara,
yang akan menegakkan hukum di negara ini.
Sambung
Pangdam VII/Wrb,mengungkapkan bahwa dengan ancaman lain itu adalah faham kekerasan
dimana sekarang kekerasan sdh mulai menjadi sebuah ciri yang menjadi tren bagi
anak-anak muda, sehingga menyelesaikan sesuatu cenderung dilakukan dgn
kekerasan,belum lagi Agama yang menjadi menjadi sebuah dasar,
pegangan hidup manusia yang akan memberikan arahan bagi kehidupan kita,
sekarang sudah digunakan untuk kepentingan tertentu oleh kelompok tertentu,termasuk
Faham komunisme yang sekarang mulai muncul ke permukaan.ungkapnya.
Ditambahkan
Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti,mengatakan bahwa untuk menghadapi semua saya
mengajak umat Islam untuk saling menjalin silaturahmi,bersatu
menangani segala persoalan yang dihadapi Bangsa ini.(Pendam VII/Wrb-SpiritNews).