-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Kapolri,Keunggulan Komjen Tito dan Tantangan Besar
Kapolri,Keunggulan Komjen Tito dan Tantangan Besar

Kapolri,Keunggulan Komjen Tito dan Tantangan Besar





Foto,Kapolri Jenderal Pol Badroddin Haiti

SpiritNews.com.- Calon tunggal darii Presiden RI,Jokowi hanya nama Komjen Pol Tito Karnavian,yang dijadikan calon tuggal,berarti Kapolri melompati empat generasi.dikatakan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti,dan hal itu tidak merusak kaderisasi yang di ada di tubuh Polri.

Selain itu,saya rasa tidak (merusak kaderisasi),saya selalu sampaikan bahwa setiap perwira yang sudah bintang tiga tentu sudah punya kemampuan memimpin Polri,kata Badrodin di PTIK Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).

Dituturkan oleh Badrodin,bahwa setiap perwira tinggi di Polri punya kelebihan dan keunggulan masing-masing. Itu bisa dilihat baik dari pendidikan, rekam jejak jabatan-jabatan yang pernah diemban, maupun masukan dari masyarakat,tuturnya.

"Sehingga pilihan inilah yang saya pikir tepat, karena mempunyai banyak keunggulan-keunggulan. Pak Tito sendiri, baik dari sisi akademik, kemampuan manajerial, teknis profesi di dalam komunikasi, itu semua punya keunggulan-keunggulan masing-masing," ujarnya.

Soal PR besar apa yang harus segera dibenahi Tito saat menjabat Kapolri nanti, Badrodin menyampaikan ada masalah internal dan operasional Polri yang harus dibenahi. Sebab, ke depan Polri menghadapi berbagai tantangan yang harus diwaspadai.

"Yang pertama terorisme, radikalisme, masalah terkait toleransi dan konflik sosial, termasuk juga kejahatan konvensional yang marak," ujarnya.

"Ke depan ini era digital tentu ada kejahatan cyber, ada juga kejahatan cyber teroris ada cyber narkotik tentu ini nanti akan berkembang. Maka itu tantangan yang harus kita hadapi," sambungnya.

Badrodin mengungkapkan, tidak bisa hanya menggunakan cara konvensional dalam menangani berbagai permasalahan itu. Sebab, dikawatirkan bisa mengaburkan locus delictinya dan alat bukti bisa tidak sesuai dengan pasal 184 KUHP.

"Ini memerlukan teknis tersendiri dalam penanganannya. Hal ini harus kita hadapi. Di internal juga ada dalam rekrutmen, dalam pembinaan personil, kemudian dalam masalah efisiensi anggaran, semua jadi satu yang harus dipenuhi," tutupnya.(*).Sumber berita dtik.com.

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.