Oleh : Novita
Wijayanti Pettalolo
Saat'nya
Perempuan Bicara !!! Wanita Dalam Politik
Perjuangan wanita dalam upaya kesetaraan gender sudah
menunjukkan hasil. Di zaman social media ini, peran wanita semakin besar turut
mewarnai perkembangan zaman ini. Ada sisi positif ada pula sisi negatif yang
ditimbulkannya.
Tak terkecuali, wanita pun sudah mulai merambah ranah
politik. Ya kini semakin banyak wanita mulai berpolitik. Meskipun demikian
apakah kualitas politisi wanita sudah setara atauhanya sekedar pelengkap saja
di lembaga negara? Persoalan apa yang akan dihadapi oleh wanita ketika berjuang
di ranah politik?.
Sepatu wanita, tas wanita, dan segala aksesoris perlengkapan kecantikan lainnya menjadi hal yang harus ada dalam kehidupan wanita modern. Tapi semua itu tidak menjadikan mereka puas. Wanita juga ingin dihargai lebih dari sekedar pelengkap dalam kehidupan ini. Termasuk dalam kehidupan berpolitik.
Wanita Indonesia khususnya semakin mendapat jalan lebih luas
untuk berperan lebih aktif dalam kancah politik. Adanya peraturan yang mengatur
porsi caleg wanita sebesar minimal 30% dari jumlah caleg memberi peluang lebih
lebar kepada kaum wanita untuk menekuni dunia politik.
Kepercayaan kepada politisi wanita semakin meningkat dengan
semakin banyaknya wanita yang berprestasidalam dunia politik.
PERANAN WANITA DALAM POLITIK
PERANAN WANITA DALAM POLITIK
Pada hakekatnya wanita memiliki dua peran ganda, yaitu
a.
Wanita Sebagai warga negara yang memiliki hak-hak dalam bidang sipil dan
politik termasuk partisipasinya sebagai tenaga kerja. Ini disebut juga fungsi
ekstern.
b.
Wanita sebagai ibu rumah tangga yang melahirkan dan membesarkan anak-anak dalam
hubunga rumah tangga. Ini disebut juga fungsi intern
Peranan wanita cukup besar dalam turut menjaga budaya Indonesia.
KETERBATASAN WANITA DALAM POLITIK
Peranan wanita cukup besar dalam turut menjaga budaya Indonesia.
KETERBATASAN WANITA DALAM POLITIK
Namun demikian wanita harus bekerja keras untuk meningkatkan kualitasnya baik dalam dunia kerja maupun dalam dunia politik. Ada beberapa keterbatasan yang dialami wanita yang perlu diatasi antara lain :
a.
Hambatan Kultural
Persepsi masyarakat masih menganggap wanita sebagai pelengkap kaum lelaki dan bukan sebagai mitra yang sejajar dalam menghadapi persoalan
Persepsi masyarakat masih menganggap wanita sebagai pelengkap kaum lelaki dan bukan sebagai mitra yang sejajar dalam menghadapi persoalan
b.
Hambatan Sosial
Paradigma
sosial yang menganggap wanita sebagai kaum no 2 setelah laki-laki dengan
bargaining yang lemah
c.Hambatan
Ekonomi
Pada
umumnya wanita masih secara ekonomi bergantung pada laki-laki baik suami
ataupun orangtua
d. Hambatan
Politik
Keterbatasan
pendidikan bagi wanita mengganggu profesionalisme wanita dalam berkarir dan
termasuk terjun ke dunia politik. Kekurang efektifan yang terjadi ketika wanita
telah duduk sebagai anggota dewan misalnya semakin mengucilkan peran wanita.
Dibalik hambatan-hambatan tersebut ternyata wanita memiliki peluang yang lebih besar untuk duduk dalam kursi politik Terlihat dari hasil penjaringan caleg wanita ternyata masih banyak yang belum terisi.
Masih
banyak partai peserta pemilu yang kewalahan mencari kader parpol wanita untuk
menjadi caleg. Tentu ini merupakan peluang bagi kaum hawa untuk menekuni dunia
politik dan meningkatkan profesionalisme dalam berkarya.
Wanita yang berpolitik harusnya lebih siap dari segi pendidikan politik dan komunikasi yang efektif kepada masyarakat. Hal ini tentu perlu dibangun sedini mungkin untuk menjadikan wanita lebih profesional dan bisa memainkan peranan yang lebih besar dalam dunia politik.