Foto,Rumah Nenek Daeng Rannu warga Kampung
Belaka,
Desa Towata,Kecamatan Polut,Kabupaten Takalar
SpiritNews.com.-
Nenek Daeng Rannu,salah seorang warga Kampung Belaka,Desa
Towata,Kec. Polut,Kab.Takalar,dikatakan bahwa berbicara tentang bantuan
pembagian sembako
kadang hanya mendapatkan kurang 10-15 liter per
tiga bulan, artinya dalam sebulan hanya mendapatkan 3-5 liter perbulannya.
Hal tersebut
diungkapkan Nenek Daeng Rannu,bahwa sekarang tinggal
seorang diri,tanpa ingin menyusahkan orang lain dan fasilitas baik penerangan
lampu belum bisa dinikmatinya,MCK pun tak ada,ungkapnya.
Lanjut Nenek Rannu,menjelaskan bahwa ruang tidur,dapur dan tempat mandi
berada disatu tempat,ditambah dengan kondisi rumah yang tidak layak untuk
dihuni serta kehidupannya,warga tentangga nenek tua ini sangat mengeluhkan
pelayanan kesehatan yang tidak maksimal dipuskesmas.
Sementara kejadian ini,sangat
disayangkan dimana pemerintah kabupaten sepertinya kurang melirik warganya yang
sangat membutuhkan perhatian,dikutip dari kronologi Hizbur Rabbani,di Media
Sosial.
Kisah memiluhkan hati ini,itu terjadi karena kepedulian pemerintah
terhadap warga yang notabenenya dibawah garis kemiskinan,padahal rumah nenek Daeng
Rannu itu,berada dipinggir jalan poros yang setiap saat dapat dilihat langsung.
Termasuk dengan kondisinya yang sudah berpuluh-puluh tahun,kami hanya
berharap agar para dermawan dapat membantu dan terkhusus pemerintah setempat
dan daerah,agar lebih peduli dengan warganya.
Dia juga menegaskan agar Pemerintah Kabupaten dapat menyalurkan bantuan
secepatnya dengan baik dan benar ataukah dapat melakukan renovasi rumah nenek Daeng
Rannu itu,Serta diberikan bantuan penerangan
(lampu),terangnya.(*).