Foto,Ilustrasi
SpiritNews.com.-Anggota DPRD Pangkep kembali menuai
sorotan tajam dari sejumlah LSM dan Masyarakat, pasalnya sejumlah Oknum anggota
DPRD Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) ini diduga menggunakan
kuitansi dan laporan palsu dalam mencairkan anggaran reses dan temu konstituen
yang melekat pada 35 orang anggota DPRD Pangkep.
Lembaga Pemantau Legislatif Kabupaten Pangkep menuding
sejumlah anggota DPRD Pangkep telah melakukan perbuatan melawan hukum yang
dengan sengaja mengakibatkan kerugian negara, dengan membuat kuitansi palsu
temu konstituen. Sementara fakta real dilapangan tidak ada pertemuan konstituen
tersebut.
Hal ini di ungkapkan Ketua Pemantau Legislatif Bisman,mengungkapkan
sejumlah oknum DPRD Kabupaten Pangkep telah bersekonkol dengan sekertariat
dewan untuk mencairkan sejumlah anggaran temu konstituen padahal temu
konstituen tersebut adalah fiktif dan tidak pernah dilakukan seperti yang
tertuang dalam kwitansi Pencairan.
“Modusnya sejumlah anggota DPRD membuat Daftar hadir Palsu
seakan akan dihadiri dan ditanda tangani oleh puluhan warga dalam sebuah temu
konstituen disuatu daerah pemilihan mereka, namun setelah di cek lapangan nama
yang tertera dalam tanda tangan tersebut tidak mengakui adanya pertemuan
tersebut.” Terang Bisman.
Aksi para oknum ini sebenarnya bukan kali ini saja tapi sudah
menjadi tradisi sejak dulu apalagi adanya beberapa oknum DPRD Pangkep yang
malas masuk yang sudah pasti oknum DPRD tersebut tidak pernah melakukan temu
konstituen.
Anggota DPRD dari PKS Suarman Nasir saat dihubungi oleh awak
media via celularnya membantah kalau dirinya disebut tidak bertemu konstituen
menurutnya dirinya tidak memberikan masyarakat dalam bentuk uang seperti pada
tanda tangan daftar hadir konstituen namun dalam bentuk Makan Minum yang kami
berikan sesuai dengan petunjuk PPTK.
Namun ketika di konfirmasi soal “nihil” nya pertemuan
konstituen dilapangan suarman menyebutkan bahwa dirinya tidak sendiri dalam
dapil tersebut ia menyebutkan ada sejumlah Anggota DPRD yang melakukan temu
konstituen serupa di dapilnya.(*).