Foto,Anggota Komisi IX DPR RI, bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatanan, Syamsul Bahri.
SpiritNews.com.-
Setelah menuai sorotan dari Anggota Komisi IX DPR RI, bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatanan, Syamsul Bahri beberapa hari yang lalu,
dan gencarnya pemberitaan terkait kondisi RSDU Panngkajene dan Kepulauan
(Pangkep) yang sangat memprihatinkan dari segi fasilitas sarana prasarana dan
pelayanannya, akhirnya Direktur RSUD Pangkep Dr, Baharuddin (Baba) angkat
bicara mengenai persoalan yang dihadapi Managemen RSUD Pangkep.
Baharuddin mengaku Rumah sakit yang dipimpinnya saat ini belum pernah direnovasi sejak tahun 2003 silam sehingga kondisi fisik rumah sakit tersebut memprihatinkan sementara biaya pemeliharaan RSUD yang diberikan ke RSUD sangat minim.
“Iya,sejak 2003 ruangan lama belum pernah di renovasi sehingga sudah banyak yang memprihatinkan, kayunya juga sebagian sudah lapuk, atapnya ada yang dimakan rayap, serta genteng-genteng yang sudah kusam catnya.Anggaran dari pemda Pangkep sangat terbatas untuk biaya pemeliharaannya, Terang Direktur RSUD Pangkep dr Baharuddin .
Ia juga menyebutkan Belanja langsung dan tidak langsung RSUD pangkep, menurut Dirut RSUD Pangkep dr Baharuddin itu sangat besar, apalagi mau pemeliharaan.
Baharuddin mengaku Rumah sakit yang dipimpinnya saat ini belum pernah direnovasi sejak tahun 2003 silam sehingga kondisi fisik rumah sakit tersebut memprihatinkan sementara biaya pemeliharaan RSUD yang diberikan ke RSUD sangat minim.
“Iya,sejak 2003 ruangan lama belum pernah di renovasi sehingga sudah banyak yang memprihatinkan, kayunya juga sebagian sudah lapuk, atapnya ada yang dimakan rayap, serta genteng-genteng yang sudah kusam catnya.Anggaran dari pemda Pangkep sangat terbatas untuk biaya pemeliharaannya, Terang Direktur RSUD Pangkep dr Baharuddin .
Ia juga menyebutkan Belanja langsung dan tidak langsung RSUD pangkep, menurut Dirut RSUD Pangkep dr Baharuddin itu sangat besar, apalagi mau pemeliharaan.
"Belanja tidak langsung menyangkut gaji di situ agak besar yakni Rp 26 miliar, belanja langsung itu Rp 23 miliar, sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu hanya Rp 33 miliar" tutur Baharuddin kepada awak media.
Untuk belanja langsung, lanjut Baharuddin, utamakan obat-obatan pasien, tambahan habis pakai, makanan dan minum khusus pasien juga diprioritaskan.
"Jadi untuk dana pemeliharaan RSUD Pangkep itu memang tidak ada porsinya untuk ke sana, makanya kita mengharap bantuan APBN, namun dana APBN belum juga memberi isyarat," jelas Baharuddin.
Direktur RSUD Pangkep dr Baharuddin mengaku kecewa, rumah sakit tipe C itu tak kebagian dana APBN tahun anggaran 2016 ini.Padahal, kata Baharuddi, RSUD tersebut belum berbentuk Badan Layanan Umum (BLU).
“Tahun ini RSUD Pangkep tidak dapat anggaran DAK dari APBN, yah mau diapa," kata dr Baharuddin Waktu datang pak Syamsul Bahri (anggota DPR RI) kunjungan kerja di RSUD pekan lalu saya sampaikan kalau kami ini ndak dapat pak bantuan dari APBN,beliau bilang 'nanti saya usahakan proposal kalian, memang RSUD Pangkep kalian itu memprihatinkan" ungkap baharuddin.(Ar-Ss).