-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Warga Pangkep 3 Orang Meninggal Akibat DBD
Warga Pangkep 3 Orang Meninggal Akibat DBD

Warga Pangkep 3 Orang Meninggal Akibat DBD





Foto Keluarga Pasien DBD,Sedang menunggu kesembuhan pasien DBD

SpiritNews.com.- Meski sudah menelan 3 korban jiwa dalam kasus Penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), belum mengkategorikan kasus DBD tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Padahal terhitung sejak awal bulan januari hingga saat ini sudah ada sekitar 125 penderita DBD yang tercatat di Rumah sakit Umum Daerah dan di puskesmas puskesmas se kecamatan Pangkajene.

Dari data Dinas Kesehatan Pangkep, jumlah penderita DBD per kecamatan, yakni Pangkajene 46 orang, Minasatene 28 orang, Bungoro 13 orang, Labakkang 25 orang, Balocci 6 orang, Ma'rang 3 orang, dan Liukang Tupabbiring 2 orang.
RSUD Pangkep juga merawat dua orang penderita DBD dari luar wilayah Kabupaten Pangkep.

Dari data yang dihimpun sudah tiga pasien yang diduga mengalami demam berdarah meninggal dunia. Tiga bocah meninggal adalah Nauval (1) tahun warga Jalan Bolu Kelurahan Tumampua kecamatan Pangkajene meninggal dunia di mobil ambulance RSUD pangkep saat akan di rujuk kemakassar (7/1/2016)

Zahrani Aprilia (3 ) warga asal Kecamatan Minasatene. Zahrani meninggal di RSUD Pangkep tanggal 14 Januari 2016. Pasien lainnya atas nama Lutfia (12) warga Kecamatan Bungoro.Luthfia meninggal di RS Wahidin Makassar tanggal 16 Januari 2016.

Namun demikian pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep belum menetapkan kematian tiga bocah asal Pangkep di rumah sakit sebagai kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

" Kita belum bisa menetapkan kalau dua pasien ini masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB)" kata Kadis Kesehatan dr Indriaty Latief ditemui awak Media, Rabu (20/1/2016)

Ia memaparkan, dua pasien yang meninggal di rumah sakit berbeda tersebut belum bisa dipastikan meninggal karena demam berdarah.

"Belum ada vonis bahwa yang meninggal itu demam berdarah karena demokritnya normal, trombosit normal. Mungkin ada infeksi lain,” kata Indriaty.

Disinggung masalah pencegahan dari pantauan awak media dilapangan Dinas Kesehatan belum melakukan tindakan pencegahan berupa fogging ke rumah rumah warga Dr. Indriany latif menanggapi pihaknya juga telah mensosialisasikan antisipasi DBD dari lingkungan rumah warga.

Ia mengatakan untuk pencegahan demam berdarah dangue (DBD), pihaknya akan melakukan fogging. Menurutnya, seluruh puskesmas di Pangkep sudah diinstruksikan untuk segera melakukan fogging.

“Kami juga akan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya membersihkan lingkungan rumah, Masyarakat juga harus sadar diri, saya sudah beritahu lurah dan camat untuk senantiasa melaksanakan kegiatan Jumat bersih bersama warganya,”tambahnya.

Indry mengatakan, penyebaran penyakit DBD diperkirakan berlangsung sampai Maret 2016 mendatang. Ia berharap warga tetap waspada dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan utamanya genangan air tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.

"Sebenarnya, fogging tidak menyelesaikan masalah. Untuk pencegahannya, masyarakat harus membersihkan dan memelihara lingkungan sekitarnya,fogging atau penyemprotan hanya membunuh nyamuk dewasa, tapi tidak mematikan jentik nyamuk” kata Indriaty.(Ss-Rs).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.