Foto Siswa dan
Tukang Bentor,melintas Genangan air hujan
di
Jalan Andi Mauraga,Kabupaten Pangkep.
SpiritNews.com.-
Sejumlah siswa siswi di sekitar Jalan Andi Mauraga serta sekitar Masjid Agung
Pangkep kelurahan Tumampua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan (Pangkep) mengeluhkan sekolahnya yang menjadi langganan banjir tiap
hujan keras turun di pangkajene sehingga mengganggu proses belajar mengajar
disekolahnya.
Dian Aulia salah seorang siswi SMP Negeri 1 Pangkajene mengaku sangat terganggu dengan air yang menggenangi jalan menuju sekolahnya, ia harus membuka sepatunya saat ingin berjalan digenangan setinggi 40 centimeter dan bahkan roknya harus basah separuh akibat tingginya genangan air di jalan andi mauraga
“Tidak enak sekali belajar dalam kondisi rok, dan kaki keadaan basah, sangat mengganggu konsentrasi dalam menyerap pelajaran” ungkap dian.
Begitupun dengan Azahra Ramadhani Siswi kelas 1 SDN 18 Tumampua mengungkapkan aktivitas belajar-mengajar disekolahnya ikut terganggu karena sekolah terendam banjir.
"Kegiatan di luar kelas, seperti olahraga terpaksa tidak dilakukan karena halaman sekolah terendam banjir," katanya.
Irwan salah seorang pengendara Bentor yang sedang antar jemput penumpang anak sekolahnya juga mengeluhkan kondisi jalan di Andi Mauraga pasalnya Bentor yang dikendarainya kerap kali mogok saat menjemput langganannya di SMP 1 Pangkajene.
“Tak kuat bentor saya melewati banjirnya, padahal saya buru – buru mengantar langganan anak sekolah saya yang berbeda tempat sekolah. Ternyata tidak hanya Bentor saya, banyak juga pengendara lain yang motornya mogok,” imbuh irwan, Jumat (22/1/2016).
Banjir di jalan tersebut, terkesan ada pembiaran, padahal warga sudah sering mengeluhkannya. Penyebab banjir yang menyebabkan kerusakan jalan dan macet itu salah satunya, drainase yang buruk serta kondisi jalan yang posisinya sudah cukup rendah akibat penambahan tinggi jalan di jalan lain.
Nyaris setiap musim hujan tiba, jalan tersebut selalu banjir hingga kini tidak ada solusi konkrit dari pemerintah setempat untuk melakukan upaya perbaikan.
“Kami mohon kepada pemerintah agar memperbaiki saluran drainasenya, karena yang dirugikan adalah masyarakat setempat dan pengguna jalan seperti kami yang hanya memiliki kendaraan roda dua, atau bentor” pintanya.
Selain Jalan Andi Mauraga Sejumlah ruas jalan lainnya di kota pangkajene tergenang banjir, seperti kompleks perumahan PU jalan Sultan Hasanuddin, Jl. HM Arsyad B, Jalan Flamboyan dan ruas ruas jalan lainnya yang mengalami gangguan drainase.(Ss-Khr).
Dian Aulia salah seorang siswi SMP Negeri 1 Pangkajene mengaku sangat terganggu dengan air yang menggenangi jalan menuju sekolahnya, ia harus membuka sepatunya saat ingin berjalan digenangan setinggi 40 centimeter dan bahkan roknya harus basah separuh akibat tingginya genangan air di jalan andi mauraga
“Tidak enak sekali belajar dalam kondisi rok, dan kaki keadaan basah, sangat mengganggu konsentrasi dalam menyerap pelajaran” ungkap dian.
Begitupun dengan Azahra Ramadhani Siswi kelas 1 SDN 18 Tumampua mengungkapkan aktivitas belajar-mengajar disekolahnya ikut terganggu karena sekolah terendam banjir.
"Kegiatan di luar kelas, seperti olahraga terpaksa tidak dilakukan karena halaman sekolah terendam banjir," katanya.
Irwan salah seorang pengendara Bentor yang sedang antar jemput penumpang anak sekolahnya juga mengeluhkan kondisi jalan di Andi Mauraga pasalnya Bentor yang dikendarainya kerap kali mogok saat menjemput langganannya di SMP 1 Pangkajene.
“Tak kuat bentor saya melewati banjirnya, padahal saya buru – buru mengantar langganan anak sekolah saya yang berbeda tempat sekolah. Ternyata tidak hanya Bentor saya, banyak juga pengendara lain yang motornya mogok,” imbuh irwan, Jumat (22/1/2016).
Banjir di jalan tersebut, terkesan ada pembiaran, padahal warga sudah sering mengeluhkannya. Penyebab banjir yang menyebabkan kerusakan jalan dan macet itu salah satunya, drainase yang buruk serta kondisi jalan yang posisinya sudah cukup rendah akibat penambahan tinggi jalan di jalan lain.
Nyaris setiap musim hujan tiba, jalan tersebut selalu banjir hingga kini tidak ada solusi konkrit dari pemerintah setempat untuk melakukan upaya perbaikan.
“Kami mohon kepada pemerintah agar memperbaiki saluran drainasenya, karena yang dirugikan adalah masyarakat setempat dan pengguna jalan seperti kami yang hanya memiliki kendaraan roda dua, atau bentor” pintanya.
Selain Jalan Andi Mauraga Sejumlah ruas jalan lainnya di kota pangkajene tergenang banjir, seperti kompleks perumahan PU jalan Sultan Hasanuddin, Jl. HM Arsyad B, Jalan Flamboyan dan ruas ruas jalan lainnya yang mengalami gangguan drainase.(Ss-Khr).