-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Presiden Jokowi : Panglima TNI Dengan Kapolri Harus Rukun
Presiden Jokowi : Panglima TNI Dengan Kapolri Harus Rukun

Presiden Jokowi : Panglima TNI Dengan Kapolri Harus Rukun



 Foto Presiden Republik Indonesia,Joko Widodo,
saat memberikan arahan terhadap Panglima TNI dan Kapolri.

SpiritNews.com.-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan arahan kepada pimpinan Polri dan TNI dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun Anggaran 2016 di Rupatama Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolsian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29-010-2016).

Sinergi TNI-POLRI,harus dihilangkan compare atau berfikir sektoral,Respon cepat atas kinerja Polri dalam menangani kasus teror dan TNI ada di sekitarnya,adalah hal yang harus mendapat apresiasi dari seluruh negara.

Karenanya, harus ditingkatkan kewaspadaan seluruh unsur keamanan. Setiap ada info sekecil apapun segera direspon secepatnya. Respon cepat akan memenangkan kompetisi dan persaingan. Polri bergerak, TNI mendampingi. Bergerak cepat merespon situasi :  Bencana, kebakaran hutan, tanah longsor.
"Karena yang paling cepat digerakkan TNI dan Polri," kata Presiden.

Panglima TNI dengan Kapolri harus rukun,sehingga akan menjaga kondusifitas anggota atau bawahan,sehingga  terkait dengan Teknologi Informasi, Presiden mengatakan bahwa di kantor atau di lapangan agar diperbaiki, di-upgrade. Karena perubahan Informasi Teknologi sangat cepat,sementara menurutnya peredaran HP  di Indonesia saat ini ada 308,2 juta dan pengguna medsos 72 juta.

Lanjut Presiden menegaskan bahwa itu harus diawasi,juga terkait penggunaan berikan pendidikan sopan santun berkomunikasi di media atau etika di media, agar tidak melanggar hukum (hate speech)," kata Presiden.

Disampaikan bahwa dalam hal ini,TNI dan Polri harus aktif berperan untuk melakukan pembenahan dan pengawasan Teknologi Informasi. 

Seluruh anggota TNI dan Polri harus turun ke lapangan, agar bisa kontrol langsung kegiatan atau aktifitas sehingga kualitas pekerjaan bisa terkontrol. "Masalah itu ada di lapangan, jangan memberi perintah dari kantor, tapi di lapangan. Karena kondisi di lapangan sangat dinamis," kata Presiden.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa dari situ tentu saja para pekerja akan merasa diawasi,aktifitas fungsi pengawasan dalam manajemen kontrol dilakukan di semua level agar hasil bisa maksimal dan minim penyimpangan,sekaligus mampu memberi solusi yang cepat di lapangan,ungkap Presiden-RI Jokowi.(PID Polda Sulsel.

Selain itu Presiden juga menyampaikan bahwa ada lima hal penting yang disampaikan Presiden dalam paparannya,yaitu tentang Profesionalisme, Produktifitas, Etos kerja,Daya saing dan Efisiensi aturan.

Presiden menekankan bahwa aturan yang terlalu rumit harus mulai dijadikan lebih fleksibel,termasuk pada Polri dan TNI,hal ini juga dalam rangka efisiensi dan flesibilitas ada 3000 perda.

Karenanya, aturan digunakan untuk mempercepat birokrasi, bukan untuk menghambat kinerja sehingga cost operasional meningkat. Kecepatan itu akan menjadi triger ekonomi.(*).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.