-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi di Canrego Hancur
Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi di Canrego Hancur

Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi di Canrego Hancur





Kuat Dugaan Proyek Irigasi ini Salahi Bestek

SpiritNews.com.-Di bawah kepemimpinan DR.H.Burhanuddin Baharuddin,SE,M.Si, sebagai Bupati Takalar,sudah banyak nampak  perubahan  di butta panrannuanta,seperti penataan kota,pengerjaan Drenase,Irigasi dan jalan tani.

Hanya saja,banyak pihak pelaksana kegiatan tidak mengutamakan kwalitas pada proyek tersebut,melainkan lebih banyak mengejar provit (keuntungan) semata.

Seperti pada kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi Wilayah Kecamatan Polongbangken Selatan,D.I Kampung Bugisi, dengan No.kontrak : 924/KTR/DAK/PUK-SDA/X/2015. waktu pelaksanaan 70 hari terhitung tanggal 20 oktober  2015 dengan nilai kontrak Rp.2.842.049.000 dari sumber dana DAK T.A 2015,yang dilaksanakan PT.TIGA BINTANG GRIYASARAN. Proyek tersebut diduga pihak pelaksanan mengabaikan bestek sehingga kwalitas pengerjaannya diragukan.

Pada tanggal 18 desember awak media ini bersama Ketua Investigasi LSM-FAKTA KEADILAN ke lokasi dan menemukan kekeliruan yang dilakukan pihak pelaksana (kontraktor red), pasalnya bangunan tersebut sudah banyak yang retak ini kuat dugaan kadar campurannya tidak sesuai dengan RAB.Ironisnya juga, ada sekitar 50 meter bangunan lama di tempel campuran dan di tamba ketinggiannya sehingga kelihatan seperti bangunan baru.

Menurut  Ketua Investigasi LSM-FAKTA KEADILAN Abd.Kadir, menegaskan bahwa pengerjaan proyek peningkatan jaringan irigasi dikerja asal asalan (tidak sesuai dengan Bestek) karena pada saat pemasangan batu tidak menggunakan slang timbangan, begitu juga pasangan batu yang berdiri tegak lurus seharusnya ada kemiringan dan diluar pasangan diberikan timbunan penopang yang sudah dibentuk sebelumnnya dan menggunakan alat berat.

Begitupun campurannya seharusnya menggunakan moleng  namun yang kami dapat dilokasi proyek tersebut hanya menggunakan adukan manual.

Selain dari itu, bibir pasangan tidak di pelaster yang seharusnya menggunakan topi (les), “kami mengajak pihak penegak hukum di kabupaten takalar untuk mengusut tuntas sampai kemeja hijau”, Lanjut pula dikatakan Abd.Kadir,  Konsultan pengawas juga harus bertanggung jawab karena kalau dilihat dari fisik kegiatan, sepertinya konsultan tutup mata atau ada kongkalikong dengan pihak pelaksana.

Pada tanggal 23/24  awak media ini melintas di proyek itu dan melihat sudah banyak yang hancur saat diterjang air hujan, bagaimana tidak karena memang kwlitas pengerjaan tidak sesuai yang diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat takalar,(Tiro).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.