-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Perjuangan Soraya Guru Honorer Patut di Perhatikan
Perjuangan Soraya Guru Honorer Patut di Perhatikan

Perjuangan Soraya Guru Honorer Patut di Perhatikan



 Foto : Soraya seorang Soraya selaku guru honorer di Pulau terluar di Kabupaten Pangkep

SPIRIT.Com.- Banyak orang yang beranggapan memajukan pendidikan di pulau pulau terpencil seperti liukang Kalmas dan liukan Tanngaya di Kabupaten pangkajene dan Kepulauan (Pangkep),hanyalah sebuah khayalan,cita cita untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa hanyalah sebuah cita cita tertulis, faktanya masih banyak pendidikan yang jauh dari kata baik sehingga banyak guru yang tidak mau mengajar di pulau terpencil.

Namun hal ini tidak berlaku bagi sosok guru honorer Soraya yang mengajar di salah satu Sekolah Dasar (SD) 29 Pulau Sailus Besar, di Kecamatan Liukang Tanngaya, pulau terpencil dan terluar kabupaten Pangkep, Pulau ini posisinya lebih dekat dari Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sososk soraya ini mampu mengispirasi guru yang lain untuk mengabdi dalam kondisi apapun,meski masih berstatus honorer soraya mampu membuktikan untuk mencerdaskan anak bangsa dapat dilakukan dengan cara sederhana walau sarana dan prasarana juga sederhana.

Soraya mengaku meski masih berstatus honorer tekadnya untuk mengabdikan dirinya dipulau kelahirannya sudah bulat untuk mencerdaskan anak anak pulau hal ini dilakukannya karena ia merasakan sendiri bagaimana sulitnya mengenyam pendidikan di sebuah pulau terpencil.

Sebagai anak yang lahir di pulau, Soraya mengaku sejak kecil kesulitan untuk bisa menempuh pendidikan. Karena itu, selepas SD di tanah kelahiran, orang tuanya kemudian menyekolahkan di bangku SMP dan SMA di Sumenep, Pulau Madura. Saat ini Soraya tercatat sebagai mahasiswa Universitas Terbuka.

“Bagi orang pulau, bisa menempuh pendidikan hingga SMA terbilang luar biasa. Karena itu, setelah selesai SMA, saya kembali ke pulau dan mengajar. Saya ingin adik-adik saya kelak bisa memiliki pendidikan lebih baik dari saya,” ujarnya.

Soraya pun berharap kepada Pemerintah kabupaten Pangkep untuk lebih memerhatikan nasib pendidikan anak pulau sehingga bisa setara dengan  pendidikan anak anak yang ada didaratan,karena semangat anak pulau untuk mengenyam pendidikan sangat tinggi.

“Karena itu, tolong untuk pemerintah bisa mempedulikan pendidikan dan juga kehidupan warganya yang di pulau terpencil. Terutama untuk pendidikan, karena anak pulau juga punya semangat untuk terus sekolah,” ujarnya.

Hal ini diungkapkan Soraya saat berbagi keluh dan kesah pengalamannya mengajar di pulau terpencil saat ditemui awak media di SMA Negeri 2 Pangkajene,Kabupaten Pangkep untuk mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) demi bisa terdaftar dalam sertifikasi guru (Sergu).

Soraya menceritakan jika harus menempuh perjalanan terombang-ambing dengan kapal laut selama tiga hari tiga malam dan berhenti di dua pulau berbeda,  hingga akhirnya merapat dipelabuhan Paotere lalu menuju Pangkajene.

Soraya pun mengaku sudah 20 hari di darat dan hanya memiliki uang untuk biaya makan yang menipis,belum lagi untuk biaya penginapan,“Saya harus mengumpulkan honor mengajar yang tidak banyak selama enam bulan untuk bisa berangkat ke Kota Pangkajene ini (mengikuti ujian kompetensi),”terang  Soraya  .(Ss-Rs).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.