Sebagai organisasi perempuan Islam berkemajuan, Aisyiyah harus selalu
hadir dalam
menjawab fenomena sosial, terutama diskriminasi terhadap perempuan.
Aisyiyah sudah terlanjur besar, sehingga salah satu organisasi otonom
(ortom)
Muhammadiyah ini harus menerima tantangan kemanusiaan.
Spiritnews.com.-Aisyiyah salah satu organisasi perempuan Islam berkemajuan,harus selalu
hadir dalam menjawab fenomena sosial,terutama diskriminasi terhadap perempuan ,Aisyiyah
sudah terlanjur besar,sehingga salah satu organisasi otonom (ortom)
Muhammadiyah ini harus menerima tantangan kemanusiaan.
Sementara
akselerasi gerakan dan penataan organisasi secara internal adalah mutlak bagi Aisyiyah
saat ini,menurut Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel,Nurhayati Azis, seusai
terpilih kembali sebagai Ketua Aisyiyah Sulsel pada Musyawarah Wilayah
(Musywil) ke-39 Aisyiyah Sulsel,di Merdeka Convention Hall,Kota Palopo,Sabtu lalu.
Secara
eksternal, katanya, Aisyiyah harus selalu hadir mendampingi mereka yang
dibayangi perlakuan dan ancaman diskriminasi.
"Pemerkosaan,pelecehan,penindasan,banyak menimpa kaum perempuan,ini mesti menjadi
perhatian kita,"tegas dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia
(UMI) Makassar.
Dia
menambahkan bahwa secara internal, Aisyiyah tidak boleh berhenti melakukan
penataan organisasi,khususnya urusan administrasi dan manajemen keuangan yang
rapi di bawah koordinasi organisasi.
Selain
itu,Nurhayati juga mengingatkan bahwa untuk memajukan organisasi,Aisyiyah
tidak boleh terjebak pada konflik yang terjadi,akan tetapi harus fokus pada
visi abad kedua Aisyiyah.
Nurhayati
juga mengajak untuk mengedepankan semangat ukhuwah dengan saling bergandengan
tangan memajukan Aisyiyah,"Agenda Aisyiyah ke depan sebagai gerakan
perempuan muslim berkemajuan harus menjadi fokus kita.
Di
setiap kabupaten Aisyiyah sudah harus tercipta qaryah thayyibah,disuatu
perkampungan atau desa di mana masyarakatnya menjalankan ajaran Islam secara
kaffah,baik dalam hablun minallah (hubungan dengan Allah SWT,red)
maupun hablun minannas (hubungan dengan sesamaa manusia,red) dalam
segala aspek kehidupannya yang meliputi bidang akidah,ibadah,akhlak,dan mu’amalah
duniawiyah,"tutur Nurhayati.(As-Hs).Sumber
berita Pedoman Karya.