SPIRITnews.com.-
Kepala Desa Bowong Cindea, Abdullah kedapatan menyimpan
sisa raskin yang belum terbagi sebanyak 9 karung di ruang kerjanya di Kantor
Desa Bowong Cindea,Kecamatan Bungoro,Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari
total 351 karung beras raskin.
Bantuan
Raskin tersebut ditemukan oleh Polsek Bungoro setelah mendapat laporan dari
warga setempat,Raskin tersebut sengaja disalurkan Bulog
sejak November lalu namun sebelum dibagikan, raskin tersebut simpan di ruang
kerja Kades.
Pembagian
raskin tersebut, diduga baru dilakukan jelang hari pencoblosan pada 9 Desember
mendatang,hal ini dibenarkan oleh Kapolres Pangkep, AKBP Moh Hidayat
menurutnya.
Beberapa
hari lalu, Hidayat mendapatkan laporan dari anggotanya, sehingga dia
memerintahkan supaya, anggotanya tersebut mengintainya,"Seharusnya kan,
raskin itu sudah habis terbagi tapi kok masih ada,makanya kami minta supaya
ditahan dulu untuk sementara, nanti selesai pilkada baru dibagikan,"katanya.
Menurutnya, penyaluran raskin itu sangat rawan dengan kepentingan politik, apalagi jelang Pilkada. Dari informasi yang diperolehnya, raskin tersebut sengaja disimpan dan akan dibagikan saat minggu tenang.
Menurutnya, penyaluran raskin itu sangat rawan dengan kepentingan politik, apalagi jelang Pilkada. Dari informasi yang diperolehnya, raskin tersebut sengaja disimpan dan akan dibagikan saat minggu tenang.
"Jangan
sampai raskin itu dimanfaatkan untuk kepentingan politik,apalagi ini momen
rawan terkait praktek- praktek seperti itu. Jelang pencoblosan Polres Pangkep
fokus menantau praktek money politic di masyarakat," katanya.
Kepala
Desa Bowong Cindea,Abdullah membantah jika raskin tersebut ditunggangi
kepentingan politik. Ia berdalih, beras tersebut masuk November lalu, namun itu
jatah untuk Desember.
Sementara
menurutnya,dia sengaja tidak menyalurkan raskin itu pada November, karena takut
adanya warga yang komplain pada Desember ini lantaran tidak lagi mendapatkan
raskin.
Sebenarnya,pada
November itu, kami bisa saja dobel bantuannya dan diberikan bantuan untuk
Desember,tapi jangan sampai ada warga yang tidak paham dan menagih kami
lagi,siapa yang direpotkan apalagi warga disini masih kurang pemahamannya,katanya.
Abdullah
juga mengaku kalau pada saat raskin dibagikan, Abdullah tidak ada di
kantornya,hal itu menandakan raskin itu tidak ditunggangi kepentingan politik.
Raskin tersebut sengaja didrop Bulog pada November, lantaran ada ratusan Desa
yang dia harus bagikan raskin juga.
Dijelaskan
bahwa di Desa kami ada 351 raskin secara keselurahan,tadi sudah terbagi 342
karung,jadi tinggal sembilan karung,kenapa saya simpan di ruangan saya,karena
gudang bocor,terangnya.(Ss-Rs).