SPIRITnews.com.-Jumlah
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)
mengalami penambahan DPT hingga 10.000 orang ditahun 2015 ini Diketahui pada
Pilpres bulan April 2014 lalu, DPT Pangkep sebanyak 240.222. Tapi pada Pilkada
tahun ini meningkat menjadi 250.170, dan diperkirakan masih akan mengalami
penambahan DPT mengingat masih banyak masyarakat pulau yang belum terdaftar di
DPT KPUD Pangkep.
Komisioner
KPU Pangkep bidang data Aminah mengatakan, data DP4 yang diperoleh KPU Pangkep
sekitar 274.957 berdasarkan jumlah penduduk dari Dinas Catatan Sipil Pemkab
Pangkep, kemudian di lakukan verifikasi sebanyak 3 kali dengan panwas dan
kandidat paslon. serta meminta mereka untuk memberikan masukan terkait jumlah
ini, sehingga kemudian jumlah yang di tetapkan sekitar 250.170.
Selain meningkatnya DPT Kabupaten Pangkep juga diketahui Ratusan mahasiswa asal dua kecamatan kepulauan Pangkep yaitu kecamatan Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya, terancam tidak bisa menggunakan hak pilih mereka dalam pilkada Pangkep, 9 Desember mendatang, karena belum terdata.
Selain meningkatnya DPT Kabupaten Pangkep juga diketahui Ratusan mahasiswa asal dua kecamatan kepulauan Pangkep yaitu kecamatan Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya, terancam tidak bisa menggunakan hak pilih mereka dalam pilkada Pangkep, 9 Desember mendatang, karena belum terdata.
Hal
ini kata aminah disebabkan karena KPU merasa ragu ragu mengambil keputusan
karena KPU harus memastikan di mana mereka di hari pencoblosan, apakah tetap di
daratan atau pulang ke pulaunya,salah seorang mahasiswa asal Pangkep,Muhammad
Syahrir mengungkapkan bahwa para mahasiswa Pangkep yang menyebar di delapan
asrama mahasiswa,masih banyak yang belum tahu akan memilih di mana.
“Delapan
asrama mahasiswa Pangkep di Makassar, tidak satupun yang pernah didatangi sama
KPU untuk sosialisasi,jangankan mengurus formulir A5,apa itu formulir A5 juga
ada yang tidak tahu,” ujar Syahrir.
Sementara
itu Sekjend Komite Komunitas Demokrasi Pangkep (KKDP) Syahrul Syaf mengingatkan
kepada para paslon bahawa pembengkakan DPT hingga 10.000 orang harus dicermati
dengan baik karena sangat rawan dimanfaatkan oknum tertentu untuk kecurangan
penggelembungan suara apalagi KPU kali ini terkesan tidak transparan memberikan
nama nama wajib pilih kepada para kandidat paslon untuk diteliti apakah data
tersebut benar atau tidak.
“
Para Paslon dan warga seharusnya tidak acuh dan pro aktif menurunkan tim
suksesnya untuk meneliti langsung kebenaran nama di DPT pada setiap TPS, apakah
nama tersebut ada atau tidak ada agar dikemudian hari tak ada yang merasa
dirugikan dengan alasan adanya penggelembungan suara,akibat membengkaknya DPT
yang signifikan seperti pada pengalaman pemilu-pemilu yang lalu”. terangnya.(Ss-Rs).