SPIRITNews.Com.-
Kasus dugaan pelecehan terhadap siswi berinisial ALD
(15) tahun yang masih duduk di bangku kelas VIII oleh oknum Wakil Kepala
Sekolah SMP Negeri 2 Balocci yang telah dilaporkan oleh orang tua korban
berinisial HDR (45) ke Polres Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) unit PPA pada
tanggal 5 Mei 2015 lalu.
Dengan
berkas laporan Nomor: LP/169/IX/2015/SPKT kini telah memasuki tahap
perkembangan baru,atas kasus ini,Kapolres Pangkep AKBP Moh Hidayat mengaku akan
segera melakukan gelar perkara terkait kasus pelecehan yang dialami ALD siswi
Kelas VIII SMPN 2 Balocci tersebut.
Ia
mengaku,laporan kasus asusila tersebut,terjadi tepatnya 22 April 2015 lalu,namun
baru dilaporkan korban 5 September lalu,sampai saat ini,AKBP Hidayat mengaku
sudah memeriksa saksi,korban,dan terlapor.
Lanjut
disampaikan bahwa kasus ini segera digelar kembali, saksi-saksi masih kita
perkuat lagi sehingga bisa membuat terang seperti apa kejadiannya,terangnya
pada Minggu lalu.
Lebih lanjut Hidayat menjelaskan bahwa terlapor yakni Pak IDS,juga sudah diperiksa oleh Penyidik Perlindungan Anak (PPA) Polres Pangkep.
Diberitakan
sebelumnya,Orangtua Korban,HDR (45),mengatakan awal terungkapnya perlakukan tak
senonoh IDS sejak anaknya tak ingin bersekolah sejak April lalu. Ia mengaku
terpaksa memaksa anaknya mengaku karena sudah empat hari tidak masuk sekolah.
“Setelah
didesak oleh ibunya akhirnya dia (ALD) kemudian terbukami, mengaku kalau pernah
dipeluk oleh Is, dua kali dipeluk, tangannya diraba-raba dan diremas-remas,”
katanya.
Kepada
orang tuanya akhirnya ALD menceritakan kejadian yang dialaminya. ALD mengaku
kejadian ini terjadi sejak April lalu, pada saat itu ia hendak pulang ke
rumahnya. Ia melewati ruangan IDS dan tiba-tiba dipanggil dengan alasan untuk
membersihkan ruangannya.
Saat
menyapu, ALD mengaku tiba-tiba dipeluk dan diraba-raba dari belakang oleh IDS.
ALD juga mengaku sempat digoda oleh Is dengan mengatakan, “mauka manja-manja
sama kita”.
Merasa
dilecehkan ALD saat itu berontak dan menangis keluar dari ruangan
tersebut.Orang tua Korban HDR mengaku sejak kejadian itu, anaknya menjadi
pendiam dan tidak ingin diajak bicara.
“
Kasian anak saya, tidak maumi pergi sekolah, karena trauma,” katanya,lanjut
HDR, saat mengetahui kejadian tersebut, langsung melapor ke Kepala Sekolah agar
masalah ini bisa diselesaikan oleh pihak sekolah.
Namun
ia hanya disarankan oleh Kepala Sekolah, Yusril, untuk bersabar dan segera
mermindahkan anaknya dari sekolah tersebut.“Saya cuma disuruh sabar, dan
diminta agar anak saya pindah sekolah saja,” katanya.
HDR
terpaksa memindahkan anaknya ke sekolah lain. Namun dua minggu terkahir ALD
kembali tak ingin pergi kesekolah barunya,lantaran beredar gosip diantara
teman-temannya bahwa ALD hamil.
Sementara
itu Kepala Seolah SMPN 2 Balocci,Yusril tak ingin berkomentar mengenai masalah
ini,kalau masalah itu,silakan datang saja ke sekolah,katanya dengan mematikan
telepon selulernya.(Ss-Khr).