-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Guru Pukul  Bambu 7 Murid Karena Tak Kerja PR
Guru Pukul  Bambu 7 Murid Karena Tak Kerja PR

Guru Pukul Bambu 7 Murid Karena Tak Kerja PR





SPIRITNews.Com.- Kasus kekerasan terhadap siswa oleh guru kelasnya kembali terjadi hanya karena Gara-gara tidak mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah (PR), tujuh orang siswa kelas enam di SD Negeri 16/24 Bulu Tellue, Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep dianiaya oleh guru mereka.

Sementara peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu lalu (17/10/2015),oleh oknum guru SD Negeri 16/24 Bulu Tellue yang bernama Sampara.

Yang memukul para siswa dengan sebatang Bambu hingga para siswa mengalami luka memar, Penyebabnya, Sampara kesal lantaran murid tidak mengerjakan tugas sehingga seluruh murid dihukum pukulan menggunakan bambu di paha dan lengan.

Para siswa masing-masing bernama Anwar, Fitrah, Asti, Feri Ardiyansyah, Melda, Syamsuriadi dan Huswan, sampai saat ini belum bisa ke sekolah karena luka memar di paha dan lengan serta masih takut bertemu dengan guru mereka.

Sahrul dari Forum Komunikasi Mahasiswa Tondong Tallasa (FKMIT) yang mendampingi para orangtua siswa tersebut untuk melapor didiknas Pangkep menuturkan ketujuh bocah tersebut tidak mau lagi masuk sekolah karena trauma psikologis,rata-rata korban juga mengalami luka memar pada bagian paha dan lengan.

“Tindakan ini bukan tindakan pendidik. Menggunakan kekerasan dalam lingkungan pendidikan bukan solusi untuk membuat siswa menjadi patuh atau lebih baik. Ini menunjukkan kualitas guru yang rendah dan memprihatinkan,” tutur Sahrul saat mengadukan hal ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep, Selasa (20/10/2015).

Salahsatu orangtua korban, Syamsuddin, keberatan anaknya dijadikan pelampiasan kemarahan oknum guru hingga anaknya mengalami luka memar di bokong dan paha. Syamsuddin berharap, Dinas Pendidikan Pangkep, memberikan sanksi tegas pada oknum guru dimaksud, agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

“Kami keberatan jika anak kami dipukul. Itu tidak mendidik namanya,” ujar Syamsuddin

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep, Abdul Hamid menyesalkan tindakan oknum guru tersebut. Dia mengaku kecewa karena guru itu menganiaya muridnya dengan alasan tidak mengerjakan tugas.

Pihaknya segera, memanggil guru tersebut dan akan melakukan pembinan supaya tidak melakukan hal serupa. Jika punya masalah pribadi di rumah, jangan dibawa ke sekolah dan dilampiaskan kepada muridnya.

"Secepatnya kami panggil. Seharusnya dia tidak melakukan itu. Apapun kesalahan murid, kita tidak boleh melakukan kekerasan. Kami akan pelajari sebab akibat dari kejadian tersebut," katanya.(Ss-Khr).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.