SPIRITnews.Com.-
Program pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin) semula bertujuan
membantu masyarakat berpendapatan rendah agar mendapatkan sumber karbohidrat
yang dibutuhkan masyarakat rupanya dijadikan bahan kampanye hitam oleh beberapa
oknum lurah dan kepala desa di kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Warga
yang merasa resah dengan kelakuan oknum lurah dan kepala desa akhirnya
melaporkan hal ini ke Komisi III DPRD Pangkep.
Hal
ini diungkapkan oleh Anggota komisi III DPRD Pangkep, Abdul Rauf mengaku bahwa
dirinya saat ini telah menerima sejumlah aduan dari masyarakat tentang adanya
tekanan untuk memilih calon bupati dengan iming-iming beras raskin.
Bahkan
menurut Rauf, berdasarkan dari laporan masyarakat bahwa telah ada ancaman jika
warga tidak memilih calon sesuai keinginan kades atau lurah.
“
Ini aduan dari masyarakat, ada kades dan lurah yang memaksa warganya memilih
cabup tertentu. Mereka bahkan mengancam kalau tidak diikuti, maka warga tidak
akan diberi raskin,” ungkap Rauf, Selasa (29/9).
Rauf
menambahkan bahwa dirinya telah menerima laporan dari dua desa masing-masing
dari Kecamatan Bungoro dan Kecamatan Balocci. Ia sangat menyayangkan hal ini
karena ada calon yang menggunakan cara-cara tidak terhomat seperti itu.
Legislator
PAN ini juga meminta kepada Panwaslu harus lebih aktif dan peka terhadap
pelanggaran pemilu yang bisa mengganggu jalannya Pilkada di Pangkep yang
jujur,adil dan demokratis.
“
Panwas harusnya lebih peka. Struktur mereka kan sampai desa dan kelurahan. Ini
bahaya bagi pelaksanaan pilkada yang kita inginkan damai dan
demokratis,”Pungkas Rauf.(Ss-rs).