Spiritnews.Com.-Warga Kelurahan Kampung Japing-japing,Bontolangkasa, Kecamatan Minasatene,Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), merasakan dampak musim kemarua di tahun ini.
Akhirnya
warga yang mengalami beberapa kekurangan diempat Lingkungan belajar
menyampaikan aspirasinya,terutama warga yang mengalami kekurangan air bersih,mereka
menilai kekurangannya sama sekali tak dapat perhatian dari pihak pemda pangkep.
Selain
itu,disampaikan bahwa sumber mata air kamipun sudah pada kering, akhirnya kami
diempat lingkungan,saat ini tergantung pada mobil tangki yang membawa air
bersih,dan itupun kami beli airnya kepada kami di empat lingkungan di Kecamatan
Minasatene,Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Sayang,meski
mobil tangki sudah masuk didaerah mereka menjual air,ternyata sebagian besar
warga belum memiliki bak penampungan air bersih umum permanen.
Walaupun
ada itu milik pribadi itupun hanya kalangan ekonomi menengah keatas, sedang
warga berharap agar pemerintah memberikan bantuan bak permanen, walaupun itu
warga yang membeli air,tetapi yang jelas ada tempat penampungannya agar dapat
diisi dalam jumlah banyak,itupun kami akan gunakan secara berkelompok.
Sulfiana
salah seorang warga yang mengalami kekeringan,mengatakan setidaknya empat
lingkungan di Bontolangkasa,yang mengalami kekeringan dilingkungan masing-masing
terkhusus di beberapa RW diantaranya : Banggae, RW.Kalibone, RW.Pareang dan RW.Japing-Japing.
Diakui
pula bahwa dari empat lingkungan ini,sebagian besar belum punya bak penampungan
permanen,kami berharap bantuan pemerintah agar setiap ada bantuan air atau
membeli air satu tangki mobil bisa tertampung,terangnya,pada hari Kamis
(3/9/2015).
Sementara
itu “Kepala Polindes Japing-japing Hafida Amin,mengungkapkan bahwa saat ini,Polindesnya
tidak memiliki air sama sekali,karena tidak ada bak air untuk menampung banyak
air,sehingga jika ada yang melahirkan dirinya mengaku kesulitan untuk mencari
air bersih saat ingin membantu pasiennya melahirkan, keluhnya kepada awak media
belum lama ini.
Hafida
Amin menuturkan bila ada pasiennya yang melahirkan,dikaui sangat susah karena
tidak adanya air bersih,lebih lajut diucapkan bahwa pihaknya sudah beberapa kali
meminta bantuan bak untuk Kelurahan Bontolangkasa,namun sampai saat ini belum
ada realisasinya dari yang terkait,untuk itu kami minta kepada DPRD Pangkep
kiranya dapat mendengar aspirasi kami.tegasnya.
Selain
itu,diingatkan bahwa kekeringan bisa melanda setiap tahun,tetapi kalau ada bak
penampungan permanen itu akan efektif jika pemerintah segera membangun,dengan
alasannya bila tiba musim hujan,bak tersebut kan dapat menampung air hujan,terangnya.
Lanjut
dikeluhkan warga selama ini,karena belum ada bak permanen, air warga terpaksa
membeli air dengen jirigen 20 liter, itupun hanya cukup untuk masak, cuci baju,
dan piring sedangkan untuk mandi dan buang air besar warga masih menggunakan
air sungai yang airnya payau,keluhnya.
Selain
itu,mereka juga mengungkap kalau saat beberapa perempuan pengurus pimpinan
ranting Aisyiyah kelurahan Bontolangkasa,Pangkep,melakukan pelatihan public
speaking training,untuk 20 Ibu-ibu rumah tangga di gedung Madrasah Aliah Darul
Fath Bontolangkasa,untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemerintah
untuk menyampaikan aspirasi perempuan.
Merekapun
menambahkan bila dalam waktu dekat tidak dapat perhatian,maka kami akan mendatangi
Kantor DPRD Pangkep,untuk melakukan dialog guna membahas persoalan yang melanda
setiap tahun, selain air bersih mereka juga terkendala pada fasilitas jamban
(WC) umum,sebab sehari-hari mereka membuang hajat mereka di pinggir kali karena
tidak adanya air untuk cuci kakus mereka.(Rs-Khr).