SPIRITnews.Com.- Waduh sekian lama tak
terdengar aksi nyentriknya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
kembali muncul,dengan ancaman resign sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Sementara ancaman Susi ini bukan karena kantornya digeledah oleh
Bareskrim Polri seperti yang dilakukan Direktur Utama PT Pelindo II, RJ Lino.
Tetapi Susi mengancam mundur dari jabatannya bila alat tangkap tidak
ramah lingkungan seperti trawl (pukat) atau jaring arad (mini trawl/small bottom trawl) kembali diperbolehkan.
Tidak hanya itu, dia juga bercerita sudah mengajak para agen kapal eks
asing untuk bertobat. Hal tersebut disampaikan Susi di hadapan puluhan anggota
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) saat rapat koordinasi (rakor).
Pekan lalu juga Susi mengadakan rapat dengan banggar. Tak disangka
dalam rapat tersebut Susi mengeluarkan rayuan.
Susi juga meminta kenaikan gaji kementeriannya hingga 10 kali lipat.
Permintaan tersebut karena dirinya menganggap telah menghasilkan pemasukan yang
besar bagi negara terutama dari aksinya memberantas illegal fishing.
Permintaan tersebut juga sebagai jawaban dari kekecewaan Ketua Badan
Anggaran DPR RI, Ahmadi Noor Supit karena Penerimaan Pajak Bukan Negara (PNBP)
Kementerian KKP hanya sebesar Rp30 miliar.
Selain itu "Jadi, kalau Bapak kasih saya teguran atas PNBP yang
(baru) Rp30 miliar, tapi saya sudah kasih masukan Rp100 triliun sama negara,
Pak," cetusnya seraya disambut tepuk tangan anggota banggar.
Ada yang unik juga dengan rapat Badan Anggaran (Banggar) Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) hari itu. Semua anggota yang hadir dihidangkan sepiring
snack ringan yang berisi roti dan buah jeruk.
Namun berbeda halnya dengan snack yang ada di atas meja Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Pantauan Okezone, Susi terlihat
membawa bekal snacknya sendiri dan tergolong sehat, yakni terdiri dari
buah-buahan potong yakni mangga, manggis, dan buah pir.
Pekan ini Susi juga mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk dua
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Perikanan Nusantara (Persero) Perinus
dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) sebesar Rp300 miliar untuk APBN tahun
anggaran 2016.
Susi mengatakan akan memberdayakan kembali dua perusahaan pelat merah
tersebut.
Dia menjelaskan, kendati dirinya mengetahui banyak orang yang memandang
sinis dengan melihat dua BUMN ini sudah bangkrut, namun pihaknya optimistis
akan mencoba membangkitkannya kembali dengan merombak manajemen.
Bahkan, dia menuturkan, sudah membicarakan hal ini dengan Menteri BUMN
Rini Soemarno. "Saya sudah bilang Ibu Rini, dua BUMN ini akan saya
eksisting kerja sama erat dengan KKP," jelas dia.
Nantinya, dua BUMN tadi akan bertugas menyerap hasil perikanan dari
para nelayan,di seluruh Indonesia,sebagaimana layaknya Perum Bulog yang selama
ini telah menyerap beras dari para petani,hal ini dilakukan agar dapat menahan
harga di tingkat nelayan tidak jatuh.(*).Sumber
Berita Okezone.com.