SPIRITnews.Com.-Ka. Kanwil Kemenag Sulsel
Drs.H.Abd Wahid Thahir, M.Ag., diberikan kesempatan selaku pembicara utama,dengan
membawakan kuliah umum, sebagai tanda dimulainya perkuliahan perdana mahasiswa,bertempat
di Auditorium Al-Jibra Universitas Muslim Indonesia dan dihadapan sekitar 300
Mahasiswa dan Dosen.
Sementara pelaksanaan acara
tersebut diselenggarakan oleh Civitas Akademika Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muslim Indonesia (UMI)
Makassar,dengan tema Elaborasi Lembaga Pendidikan Islam Dalam Pembentukan
karakter Bangsa pada senin (28/9).
Dalam Sambutannya, DR. H.
Hasibuddin,Dekan Fakultas Agama Islam UMI Makassar,dalam
sambutannya mengatakan bahwa Fakultas Agama Islam UMI
Makassar,semakin hari semakin berkembang baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya katanya.
Selain itu, dia berharap agar
ke depan ada kolaborasi positif antara FAI UMI,dengan Kemenag Sulsel dalam upaya mengembangkan dan
memajukan Pendidikan Islam khususnya di Sulsel,harapannya.
sementara menurut Wakil
Rektor IV DR. KH. Zein Irwanto,pada kesempatan itu menegaskan bahwa Mahasiswa UMI diharapkan bisa mengkorelasikan antara Ilmu,Iman dan
Ihsan sehingga karakter generasi Islam kita ke depan bisa semakin baik dan
paripurna,yang paling utama adalah bisa membawa bekas baik bagi umat,bangsa dan
agama khususnya di Indonesia Timur,tegasnya.
Lanjut dikatakan oleh Ka.Kanwil
Kemenag Sulsel,dalam salah satu Materi kuliahnya menyampaikan bahwa salah satu
kelemahan di lingkungan pendidikan kita adalah karena terlalu menekankan aspek
kognitif tanpa memperlihatkan praktek atau contoh keteladanan dan pembiasaan,sehingga
ilmu yang diperoleh peserta didik tidak kontekstual.
Dia juga mengungkapkan bahwa
tantangan generasi kita ke depan adalah bagaimana mewaspadai dan menghindari
beberapa fenomena modern yang mulai menggerus nilai positif di masyarakat kita
diantaranya,meningkatnya kekerasan di masyarakat yang dilakukan oleh Generasi
muda akibat peer group (pengaruh kuat Gengk).
Terkait dengan meningkatnya
prilaku merusak diri seperti narkoba, alkohol dan sex bebas, semakin kaburnya
pedoman moral baik dan buruk sehingga merusak rasa tanggungjawab, membudayakan
ketidak jujuran,muncul rasa saling curiga dan mudah menyalahkan orang lain
hanya karena berbeda, termasuk lunturnya perhormatan dan penghargaan terhadap
orang tua dan guru,ucapnya.
Selain itu,menurutnya ini
juga adalah salah satu fenomena termasuk berkurang motivasinya belajar baik di
rumah maupun di sekolah,dan akibat prilaku hedonis dan pragmatis yang
menggerogoti masyarakat kita.
Sambungnya menegaskan bahwa dengan
tantangan tersebut,kita harus kita jawab sekarang dengan melakukan sesuatu yang
baik dengan cara yang benar, dan melakukan hal benar dengan cara yang baik,
baik menurut agama, maupun menurut nilai / konsesnsus yang berkembang dalam
tradisi masyarakat kita di timur, tegas Wahid.
Sementara di akhir kuliah
umum ini,selain ada interaksi antara peserta dengan pembicara melalui dialog,juga
tampak penyerahan cendera mata dari FAI UMI Makassar kepada Ka.Kanwil kemenag Sulsel serta
penandatanganan kerjasama kemitraan antara FAI UMI Makassar dengan sejumlah Madrasah baik Ibtidaiyah,Tsanawiyah
maupun Aliyah di makassardalam rangka pembinaan dan pengembangan pendidikan
islam, yang disaksikan oleh Ka. Kanwil Kemenag Sulsel dengan Wakil Rektor IV UMU dan Civitas Akademika FAI UMI Makassar.
Ditambahkan Ka. Kanwil
sekali menitip harapan melalui MoU antara Kemenag Provinsi Sulsel dengan UMI dalam upaya mendukung pengembangan pendidikan Islam
khususnya di Sulsel tambah wahid.. (*).Sumber
Berita Inmas Kemenag Sulsel.